Terbiasa melewatinya sendiri dan terlalu sakit untuk di ungkapkan. Terlalu rindu untuk dirasakan namun takut untuk bertemu,dan akhirnya mememdam semua hingga terbiasa dengan keadaan itu. keadaan ini timbuk ketika kita sudah merasakan kehilangan seseorang itu ntah karena di sengaja atau tak sengaja tetapi yang pasti diakhiri dengan penyesalan.Â
Aku pernah bertemu dengan seseorang yang pada saat itu aku sangat menyukainya walaupun hingga saat ini namun ia sudah bahagia bersama yang lain dan itu mungkin penyesalan terberatku karna tak bisa mempertahankan dan selalu tak bisa menahan diri atas egoku dan setelah itu akhirnya diapun pergi. aku berfikir dia akan kembali karna dari banyaknya pertengkaran tidak pernah sampai seserius ini jadi aku tak pernah berfikir hingga seperti ini namun aku salah dia benar benar pergi dan tetapi aku bersyukur dia menemukan yang lebih baik dariku. memang penyesalan itu ada harga yang harus di korbankanÂ
Dua tahun berlalu dan aku sudah mulai terbiasa hidup tanpanya dan menata hidup yang mungkin akan lebih baik, walaupun kenangan itu tetap akan menghatuiku tapi yasudahlah pasti akan berlalu, namun sudah sekian lama dan aku mendapatkan orang baru yang menggantikanya, aku berfikir orang ini adalah orang yang tepat, mungkin karena sekian lama aku sendiri dan sempat patah hati karna cintaku yang tak terbalasakan yang membuat putus asa pada waktu itu.
Dan ini aku menemukan dia sudah hampir 6 bulan lamanya namun aku melakukan hal yang sama dengan 2 tahun lalu aku yang tak bisa menjaga lisanku ini membuat semua menjadi berantakan dan waktu itu adalah hari dimana pertamakalinya aku di permalukan di tempat umum yang dimana aku sering di tempat itu, di sebuah rumah makan yang tak jauh dari kampusku tempatnya sangat ramai dan memang cukup nyaman untuk bercerita bahkan mengerjakan tugas
Aku pergi kesana setalah aku pulang kerja yaa mungkin aku capek tapi tidak biasanya seperti itu, awal bertemu kita masih baik baik saja dan tertawa bersama namun itu semua sirna ketika sampai dan aku guyonan berlebihan yang membuatnya marah kepadaku, aku tau dia marah tetapi dengan dia yang marah seperti itu bukanya aku membujuknya aku malah terasa tertantang hingga akupun tak bisa mengontrol apa yang aku ingin bicarakan yaa semajak itu aku menjadi takut lagi untuk hubungan dengan seseorang karna aku sendiri belum bisa mengontrol diriku.Â
Dan sebab itu juga aku menulis artikel SENDIRI karna aku lebih baik sendiri daripada terus tersaikiti,dan aku sadar memang itu kesalahanku. aku sangat mudah untuk jatuh cinta kepada seseorang tapi aku juga yang mudah untuk melepasakan seseorang. mudah baper dalam bercerita maupun mendengarkan cerita. tempat berobat namun tak bisa mengobati diri sendiri. dan ini semua karna TERBIASA melakukan yang sering aku lakukan yaitu MENGECEWAKAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H