Rasa yang salah karena dengan adanya RASA yang menjadikanya KECEWA, dengan adanya rasa semua menjadi hancur perasaan yang awalnya sangat menyenangkan  berubah menjadi sangat mengecewakan. Lalu mengapa harus ada Rasa jika di akhirnya ada yang tersakiti, apakah memang itu pola dari kehidupan? sudah terlalu muak dengan  perasaan yang terus berganti hanya ingin menetap dengan satu rasa.
Tetapi menetap dengan satu rasa pasti akan merasakan kekecewaan itu yang membuat bingung karena untuk marah dan melarangpun tidak bisa karna yaa hanya sebatas dekat belum memiliki sepenuhnnya, yaa ini bukan soal barang melaikan pasangan yang hanya sebuah pacar dan tak bisa berbuat apa apa.Â
Terkadang semua merasa sangat canggung dengan hubungan ini karena dengan seluruh kesibukan dan pertemananya yang lebih baik dariku, dengan adanya ketimpangan itu yang membuat aku menjadi resah. Ntah mengapa harus ada rasa denganya yang padahal aku lebih kurang dari pada teman dan sahabat-sahabatnya apa hanya sebagai formalitas atau hanya memanfaatkanku saja aku tak tau ituu tapi yang jelas aku sangat mencintainya. Memang jika mencintai seseorang harus tau apa itu konsekuensinya yaitu kecewa karena di setiap hubungan pasti ada masalah dan yang dimana aku tak bisa berbuat apa apa dan hanya kecewa yang di pendam sendiri.
Kadang aku bertanya kepada diriku sendiri apakah hubungan itu seperti ini yang harus menahan rasa cemburu dan kecewa di setiap harinya, apa harus terus begini ? jika aku melihat di luar sana mengapa mereka sangat bahagia dan terasa sangat cocok tanpa ada perdebatan di setiap harinya. Apa itu rahasianya aku pun ingin merasakanya bertahun tahun ku tunggu untuk memiliki pasangan dan sudah terjawab tetapi mengapa pasanganku ini harus yang setara denganya, aku merasa sangat bodoh dan sangat tak berguna di hadapannya dan teman-temanya.
Jika Rasa ini yang salah atau hadirku yang salah Tuhan tolong bantu aku untuk melupakanya, agar tak selamanya aku seperti ini terlihat bodoh di mata orang lain aku juga tak ingin merasakan kecewa di setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H