Mohon tunggu...
Muhammad FajarAdi
Muhammad FajarAdi Mohon Tunggu... Freelancer - Hello!

Saya Fajar adi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Meremehkan Usaha Batagor karena...

30 Juni 2021   20:25 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:14 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak tahu dengan batagor jajan jalanan ini sudah sangat legend dan sudah tersebar luas dikota dan masih banyak lagi jajanan kaki lima yang dapat kita jumpai di pinggir jalan, apalagi di daerah yang dekat dengan sekolah atau universitas. Sudah pasti jajanan ini tersebar luas disana karena banyak siswa dan mahasiswa yang ingin menjajakan uangnya untuk ini dan juga untuk cemilan sebab jajanan ini dapat menganjal perut sementara disamping itu harganya sangat terjangkau ya itulah batagor. tidak asing ketika kita mendengar kata batagor campuran antara aci dengan tepung yang kemudian digoreng dengan kering dan dipadukan dengan bumbu kacang yang menambah cita rasa batagor semakin lezat. Saya diberi kesempatan untuk menwawancari salah satu penjual batagor yang berada di belakang uin suka Jogjakarta.

Mas igna, adalah salah satu pedagang kaki lima yang berasal dari bandung jawa barat yang merantau ke jogja untuk berjualan batagor. masih terlihat muda tetapi beliau berjualan sudah 2 tahun lebih terhitung dari tahun 2019, dapat dibilang beliau baru merintis usahanya. Dengan semangat mudanya beliau mampu bertahan hidup dengan berjualan batagor. Tidak mudah tentunya menginggat masih muda tetapi kerja keras dan kesabaran beliau sangat tinggi. Sudah memiliki tanggung jawab sebagai manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri tanpa membebankan kepada orang lain.

“Sebenernya tidak sulit memulai usaha apabila kita memiliki tekad dan kesabaran dalam menjalani usaha itu” ujar mas igna.

Kemudian saya bertanya apa “kendala yang sering mas dapatkan?”.  “Dalam menjalani usaha ini saya juga sering terhambat kendala contohnya seperti cuaca alam yang tiba-tiba hujan jadi pelanggan saya berkurang” tutur mas igna. Memang benar kendala-kendala yang semacam ini tidak dapat dihindari karena tidak menentu juga kapan datangnya.

Saya melihat betapa semangatnya mas igna dalam menjalani usaha tersebut itu semua tentunya itu semua tidak luput berkat mas igna sendiri dan dukungan keluarganya. Hal-hal semacam ini yang perlu diterapkan kepada anak milenial yang mau memulai usaha supaya tidak terus menerus menjadi beban keluarga. Tidak mudah tentunya bagi anak muda untuk memiliki pemikiran dan pemahaman seperti ini bagaimana lagi masa muda memang masih pengen bersenang-senang dulu. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Tetapi jangan pernah menyepelekan usaha kecil seperti ini, jika sudah berbicara tentang omset kalian pasti pengen. Jika sehari dapat menjualkan beberapa ratus bungkus pendapatan per hari yang diterima mas igna bisa sampai 100-250 ribu itu sudah pendapatan bersih. Lumayan kan jika sehari paling tidak mendapatkan 150 ribu dan tinggal dihitung saja perbulan bisa mendapatkan 4,5 juta ini dengan hanya berjualan batagor. Tidak heran mas igna mampu bertahan 2 tahun dengan berjualan batagor di jogja. “Mungkin berbeda nasib jika berjualan di bandung karena bahan baku yang mahal” ujar mas igna. Tidak heran jika beliau merantau ke jogja untuk mencari peluang yang ada serta berani untuk mengambil resiko.

Kemudian saya bertanya kepada mas igna, “biasanya berjualan dari jam berapa sampai jam berapa mas?”. “dari jam 10 mas, kalua sampai jam berapa engga mesti biasanya juga sampai malam baru habis dan kalua rame paling sore sudah habis tergantung, apalagi kemaren pas awal-awal korona pembeli jadi berkurang mas” ujar mas igna. Memang tidak dapat dipungkiri semua usaha memiliki resiko apalagi sekarang ini ada pandemi yang membuat UMKM sangat terdampak akibat dari corona ini. “namun sekarang sudah mendingan setelah corona berjalan 1 tahun pembeli sudah bisa kembali dan saya dapat mendapatkan keuntungan lagi” Kata mas igna. Setelah berbicang banyak hal dengan mas igna saya jadi lebih intropeksi diri, karena mas igna saja yang masih muda memiliki jiwa kerja keras yang baik saya juga harus tekun, rajin dan pantang menyerah supaya dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu dan kemudian bisa langsung bekerja.

Secara tidak langsung pertemuan saya dengan mas igna membuat saya belajar banyak hal mengenai usaha dan juga memotivasi saya sendiri. Yang kita pikirkan usaha kecil tapi ternyata lumayan juga kalau berjalan terus, apalagi ketika sudah mencapai tahap membuka banyak cabang dengan gerobak keuntungan yang didapat bisa berlipat ganda tentunya itu semua tidak luput dari kerja keras dan konsistensi kita dibidang tersebut.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kembali ke batagor, saya pribadi juga biasanya kalo lagi mencari cemilan untuk menganjal perut terlebih sedang males atau baad mood untuk makan pasti memilih untuk membeli jajanan batagor. Nah untuk kalian yang sama seperti saya cocok sekali batagor mas igna untuk menjadi opsi jajanan kalian. Tempatnya pas dibelakang UIN Suka jogja depan foto copy hanya ada satu batagor yaitu punya mas igna.

Saya sarankan untuk beli 10 ribu karena pasti kalian pengen nambah lagi soalnya batagor mas igna gurih, bumbunya terasa dan enak. Jangan lupa juga membawa uang pas ketika beli supaya tidak mempersulit kembalian dari penjual hehehe. Dan juga kan secara tidak langsung kalian dapat mendukung berjalannya UMKM di daerah-daerah ketika mau membeli jajanan seperti batagor mas igna ini. Saya sendiri merekomendasikan kalian untuk mencoba batagor ini karena sudah terbukti enak setelah saya mencoba. Dan juga tidak menguras keuangan kalian para mahasiswa seperti saya, yuk cobain supaya tahu rasanya sendiri. Itu saja dari saya untuk artikel yang bertemakan UMKM ini sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun