Mohon tunggu...
Fajar Adam Firdaus
Fajar Adam Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sufisme sebagai Obat Radikalisme dan Ekstrimisme

5 Juli 2023   21:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   23:40 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu tasawuf kerap berkaitan dengan yang dinamakan tarekat, tarekat adalah cara atau jalan yang dilakukan oleh para sufi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan mereka. Terdapat banyak tarekat yang berkembang di Indonesia seperti tarekat Qadiriyyah, tarekat Naqsyabandiyah, tarekat Syadziliyah, dan masih banyak lagi. Tarekat ini memiliki cara dan jalannya masing-masing tergantung guru yang diikuti atau menjadi panutan dalam tarekat tersebut. Tasawuf tidak tertuju atau terkhusus hanya untuk orang-orang tertentu, tasawuf dapat dilalukan oleh setiap orang yang beriman kepada Allah SWT, tergantung pada niat dan kesiapan orang yang ingin mengikuti ajaran tasawuf.

Dari pemahaman diatas dapat kita lihat bahwasannya tasawuf memiliki ajaran yang lembut dan cenderung berfokus pada cintanya kepada Allah dan kehidupan akhirat, tidak terlalu tergiur dengan nikmat dunia yang sementara. Dengan pemikiran tersebut tentu menghilangkan pemikiran radikalisme dalam diri seorang, dan dengan rasa cinta yang ditanamkannya kepada Allah tentu para sufi juga menerapkan bentuk cintanya kepada makhluk ciptaan Allah. Oleh karena itu, dengan menanamkan nilai-nilai tasawuf atau sufisme kedalam diri masyarakat muslim di Indonesia, khususnya anak-anak dan pemuda sebagai kaum penerus, kita dapat mengurangi bahkan menghilangkan paham-paham radikalisme dan ekstrimisme.

Oleh karena itu sufisme atau ajaran tasawuf dapat menjadi salah satu cara yang dapat diterapkan dalam mengurangi pemikiran radikal yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun