Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta menerjunkan ratusan mahasiswa dalam rangka pengabdian masyarakat melalui program MBKM sarjana desa. Salah satunya di Desa Kalongan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Proyek berjudul “Pengembangan Potensi UMKM Melalui Program Pembentukan Kelompok UMKM Desa Di Desa Kalongan Kabupaten Semarang” dilaksanakan oleh Abu, mahasiswa jurusan manajemen ITB AD.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 bulan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM lokal desa. Sebagai mitranya, Abu bekerja sama dengan para aktivis UMKM Desa Kalongan dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa atau KPMD.
“Visi dari kegiatan ini adalah sebagai upaya memberikan problem solving di mana UMKM di Desa Kalongan memiliki keterbatasan dalam pengetahuan bisnis di era digital dan juga belum adanya organisasi sebagai wadah perkumpulan UMKM tersebut”,kata Abu.
Dalam mencapai visinya, Abu bersama teman-teman KPMD mengadakan berbagai pelatihan, mulai dari mendatangkan motivator bisnis, pelatihan manajemen wira usaha sederhana, pelatihan digital marketing, dan pendampingan pembentukan paguyuban UMKM desa.
Tahap pertama, Abu dan tim KPMD mensosialisasikan kegiatan kepada pemerintah desa setempat dan masyarakat pelaku UMKM. Dalam kegiatan ini diberikan motivasi kepada pelaku UMKM sekaligus pendataan sebagai upaya pemetaan kegiatan UMKM desa.
Tahap ke dua yakni melaksanakan pelatihan wira usaha dan digital marketing dengan mendatangkan narasumber Ibu Sri Dwi Lestari, salah satu aktivis UMKM dan pengurus UMKM Center Kabupaten Semarang. Dalam pelatihan ini, disampaikan berbagai ilmu manajemen UMKM dan juga dasar-dasar digital marketing. Di akhir sesi, dilakukan pendampingan pembentukan paguyuban UMKM desa dengan hasil terbentuknya paguyuban yang diberi nama Matra Kalongan. “Semoga dengan adanya paguyuban ini, para pelaku UMKM dapat saling bersilaturahmi dan mengembangkan usaha secara terprogram demi kemandirian ekonomi masyarakat desa”, ujar Ana, seorang aktivis UMKM Desa Kalongan.
Meski paguyuban telah terbentuk, tetapi pengembangan UMKM desa masih membutuhkan proses panjang dan melibatkan seluruh elemen terkait, mulai dari pemerintah desa, pelaku UMKM, pegiat dan aktivis, dan masyarakat desa itu sendiri sebagai influencer.
Selanjutnya tugas dari Pemerintah Desa Kalongan, Paguyuban Matra Kalongan, dan seluruh masyarakat Desa Kalongan, untuk dapat berkolaborasi sesuai bidang masing-masing dalam hal kebijakan, pelaksanaan teknis pengembangan UMKM, dan public influence.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H