Mohon tunggu...
Fajar YunanFanani
Fajar YunanFanani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lobus Frontal

4 Februari 2023   23:37 Diperbarui: 4 Februari 2023   23:38 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dokter menangani kerusakan pada lobus frontal?


Penanganan kerusakan pada lobus frontal akan melibatkan berbagai strategi -- tergantung pada penyebabnya di atas. Misalnya, apabila kerusakan lobus frontal dipicu oleh infeksi, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Kemudian, jika dokter mendeteksi tumbuhnya tumor di lobus frontal, pasien akan perlu menjalani operasi, kemoterapi, dan radiasi.

Sementara itu, jika lobus frontal mengalami kerusakan akibat penyakit degeneratif, seperti Parkinson dan demensia, pasien akan ditangani berdasarkan gejala yang ditunjukkan.

Beberapa contoh lain penanganan lobus frontal yang mungkin akan ditawarkan dokter, yaitu:
Terapi fisik untuk membantu pasien mempertahankan atau memulihkan kembali kemampuan bergerak, kekuatan, dan fleksibilitas tubuhnya

Terapi okupasi, yakni terapi yang membantu pasien untuk mempelajari strategi baru sehingga bisa lebih mudah melakukan tugas dan aktivitas sehari-hari. Aktivitas tersebut seperti berpakaian, makan, atau mandi.

Konseling berdasarkan tuntutan pekerjaan. Jenis konseling ini dapat membantu pasien kembali bekerja dan dan melatih cara untuk menangani tuntutan di tempat kerja.

Terapi wicara-bahasa. Terapi wicara dapat membantu pasien meningkatkan komunikasi atau mengajari pasien cara menggunakan alat bantu berbicara.
Terapi kognitif, yakni terapi yang dapat membantu pasien melatih keterampilan seperti perencanaan, penilaian, dan daya ingat.
Terapi psikologis, yang dapat meningkatkan hubungan, respons emosional, dan keterampilan pasien dalam mengatasi masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun