Mohon tunggu...
Fajar Sutrisno
Fajar Sutrisno Mohon Tunggu... Hamba Allah -

Pengelana Kata...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tidak Pasti Kapan

29 Oktober 2018   12:52 Diperbarui: 29 Oktober 2018   13:01 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit, sama sekali tidak mudah untuk terus berjalan. Tidak sendirian, memang. Ada belahan jantung disisi, beriringan. Semakin jauh berjalan terasa semakin tidak dekat jarak ke tujuan. Perlahan dan tidak pasti kapan sampai. Kebahagiaankah atau kesengsaraan berlebih yang menyambut kelak dihadapan?

Berkeliaran bebas dalam angan sejuta peristiwa berkesan. Masa lalu, memang. Ada dibelakang dan tidak pernah kembali. Sudah pasti. Menjadi monumen angkuh sukacita masa lalu. Doa-doa berlimpah kala itu apakah sia-sia kini membuang harapan?

Tak bisa disesali karena sudah terjadi. Sulit diterima dalam keterbatasan diri. Bergejolak batin bertanya kepada Ilahi mengapa semua ini terjadi. Pergulatan dalam hati tiada pernah berhenti. Belum. Tetapi sampai kapan?

Jakarta, 29 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun