Mohon tunggu...
Fajar Sutrisno
Fajar Sutrisno Mohon Tunggu... Hamba Allah -

Pengelana Kata...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kalbu Berubah

24 Oktober 2018   13:45 Diperbarui: 24 Oktober 2018   14:45 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin kubilang aku ragu, tidak yakin atas semua keputusanku. Lalu aku panjatkan doa. Doa terbaik dengan untaian kata pilihan dengan penuh perasaan. Paling jauh pada lubuk hati terdalam. Masih ku tak paham bagaimana Sang Maha mengatur segala urusan.

Kemarin kupikir aku salah. Benar semata kalbu itu berubah. Dalam masa yang singkat sudah. Sempat kuduga bahwa Sang Kuasa tak peduli aku lelah.

Ternyata sabar telah berbuah. Tetap kuharap padaNya, bersujud dalam kusyuknya sepertiga malam. Terus tak kenal lelah.

Pagi ini jadi terasa begitu cerah. Duka lara yang kala itu menyiksa mulai berubah sudah. Semangat dan harapan baru mulai merekah.

Tuhan, Engkau memang Maha Benar. Tidak pernah salah. Aku bersyukur dengan tafakur. Berbaik sangka padaMu memang takkan pernah membuat diri lemah.

Jakarta 24 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun