Mohon tunggu...
Fajar Mahdi
Fajar Mahdi Mohon Tunggu... Psikolog - typing.......

nulis ini, nulis itu, nulis semuanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahapatih Ganjar Mada

12 Desember 2022   10:08 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok jateng.inews.id

Dahulu ada sosok paling fenomenal dalam kejayaan Majapahit. Tokoh itu bernama Gadjah Mada. Mahapatih Majapahit yang terkenal dengan sumpah Amukti Palapa. Sebuah sumpah yang tak lailn adalah visi politik untuk menyatukan Nusantara.

Kini, muncul sosok lain yang beda tapi serupa. Ganjar Pranowo namanya. Di tengah kacaunya politik nasional, Ganjar muncul dengan gagasan yang bisa juga disebut sumpah politiknya. Sumpah itu bernama rekonsiliasi politik.

Sama dengan Gadjah Mada, Ganjar ingin menyatukan Nusantara dari ancaman perpecahan. Sudah bukan rahasia umum lagi, jika perpolitikan kita saat ini sudah tak sehat. Intrik-intrik kotor mengatasnamakan suku, agama, ras dan golongan membuat ajang lima tahunan tak ubahnya seperti perang.

Pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2019 jadi buktinya. Bangsa ini terbelah jadi dua. Ada kelompok pro pemerintah dengan sebutan cebong, sisi lain kelompok oposisi tekenal dengan sebutan kampret atau kadrun. Nah kadrun dan cebong ini saling bertengkar nggak ada habisnya hingga saat ini. Jelang Pilpres 2024, pertikaian semakin ramai saja.

Kalau nggak dihentikan, maka kenangan pahit Pilpres 2014 dan 2019 akan kembali terjadi pada Pilpres 2024. Apalagi, arah politik kadrun dan cebong juga sudah jelas. Masing-masing punya kandidat kuat yang akan bertarung di 2024. Kadrun lebih condong ke Anies Baswedan. Sementara kampret merapat ke Ganjar Pranowo. Dua kader ini sangat potensial untuk menjadi presiden menggantikan Jokowi.

Sekarang saja, para pendukung Anies dan Ganjar sudah perang terbuka. Di medsos ataupun di dunia nyata, kedua kelompok ini saling serang demi membela jagoannya. Kadang, serangan-serangan itu cenderung negative dan saling menjatuhkan. Susah sekali disatukan. Bahkan jika Mahapatih Gadjah Mada masih ada, beliau juga mungkin pusing kepala.

Tapi setidaknya, Gadjah Mada dulu berhasil menyatukan Nusantara dengan Sumpah Amukti Palapa. Sekarang, butuh tokoh seperti Gadjah Mada yang punya tekad kuat menyatukan Indonesia.

Tekad kuat itu saya lihat ada di sosok Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah yang juga kandidat kuat Capres 2024 ini punya keinginan menyatukan bangsa. Ganjar jengah, dengan polarisasi dan kekacauan yang terjadi. Statemen tegas yang dikeluarkannya adalah tak boleh lagi ada polarisasi pada hajatan rakyat nanti.

Gagasan Ganjar itu bernama rekonsiliasi sosial. Ganjar berkeinginan, semua lapisan masyarakat duduk bersama melupakan perseteruan yang terjadi. Semua sepakat, bahwa membangun Indonesia tidak mungkin bisa dilakukan oleh satu golongan. Semua harus nyengkuyung demi cita-cita Indonesia Emas pada 2045.

Beda dukungan politik itu biasa. Beda calon yang didukung juga tak jadi apa. Namun Ketika pemilihan selesai dan ditentukan siapa pemenangnya, maka semua harus menghormati dan bergandengan tangan kembali demi Indonesia.

Tentu tak mudah mewujudkan gagasan Ganjar ini. Namun jika ini terwujud, maka pantas Ganjar kita sebut Mahapatih Ganjar Mada, yang berhasil mempersatukan Nusantara lewat Rekonsiliasi sosialnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun