Selang beberapa menit setelah pria dan keluarganya izin pulang dan menunggu hasil keputusan dari sang perempuan (Si A) serta dari keluarganya, lalu keluarga dari sang perempuan langsung menanyai anak perempuannya “ Apakah kamu siap bertaarufan dengan seorang pria yang datang kerumah tadinya, “tanya dari kedua orang tuanya”.
Kemudian sang perempuan menjawabnya, “bahwa saya siap untuk bertaaruf dengan pria yang datang dengan keluarganya tersebut”. Selanjutnya, setelah dari sang perempuan siap diajak bertaarufan dari keluarga sang pria tersebut, lalu dari keluarga sang perempuan yang bernama A tadi merencanakan untuk datang kerumah sang pria dan untuk memberikan keputusan yang sudah diambil dari anaknya dan keluarganya.
Suatu hari kemudian setelah sang pria dan keluarga datang kerumah sang perempuan yang berinisial A. Selanjutnya bergantian dari keluarga sang perempuan (si A) itu mendatangi rumah keluarga sang pria (si E) untuk memberikan keputusan yang sudah di bicarakan oleh sang anak perempuannya dan keluarga. “
Kemudian keluarga sang perempuan mendatangi rumah sang pria (si E) dan setelah dipersilakan masuk ke dalam rumah dan diberikan jamuan makanan serta minuman”. Kemudian dari keluarga sang perempuan si A memulai berbicara dengan maksud mendatangi keluarga sang pria ini bertujuan untuk membicarakan hal bertaarufan yang kemarin dengan menuju keseriusan menuju jenjang pernikahan. Keluarga dari sang perempuan (Si A) akan memberikan jawaban mengenai dari keluarga sang pria yang mendatangi rumah sang perempuan beberapa minggu lalu. Saya berserta keluarga datang kesini berniat untuk memberikan jawaban dari keluarga ini pada minggu, lalu jawabannya dari keluarga serta anak perempuan saya (Si A) akan menerima taarufan dari keluarga ini, “ Jawaban dari keluarga sang perempuan”.
Akhirnya keluarga sang pria (Si E) ini mengucapkan syukur alhamdulillah jika dari keluarga sang perempuan menerima taarufan dari sang pria anaknya tersebut. Setelah dari keluarga sang perempuan memberikan jawaban selanjutnya kedua keluarga tersebut membicarakan tanggal serta hari yang tepat untuk menuju jenjang pernikahan kedua anaknya.
Dan setelah dari 2 keluarga sudah menyetujui tanggal atau hari yang sudah ditentukan dari pihak 2 keluarga tersebut untuk pernikahan sang anaknya. “ Di kemudian hari tanpa mereka sadari jarak tanggal yang sudah mereka tentukan sudah mendekati hari H pernikahan anaknya”.
Lalu hari yang ditunggu-tunggu oleh ke2 keluarga tersebut datang kemudian sang lawan jenis yang menikah melalui taaruf tadinya melangsungkan pernikahan di tanggal dan hari yang sudah disetujui dari pihak keluarganya masing-masing. Dan mereka semua merasa sangat bahagia dengan pernikahan anaknya.
Setelah sang lawan jenis yang memiliki inisial E dan A menikah dengan metode taaruf tadinya mereka hidup bahagia. Lebih bahagianya dari sang lawan jenis si E dan A ini setelah menikah di karuniai sang anak kecil yang sholih sholihah. Selanjutnya mereka memiliki keluarga kecil yang berkehidupan sederhana dan menerima kekurangan dan kelebihan dari masing-masing serta mereka 1 keluarga juga hidup sangat bahagia dengan sang buah hati yang melengkapi keluarga sang lawan jenis yang menikah dengan cara bertaaruf.
Salah satu di antara ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an yang berbicara tentang konsep Ta’aruf yaitu surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
يَا أيُهَا النَّاسُ إنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ الَّلَّهَ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurat ayat 13)
Ayat ini berbicara tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Karena itu, ayat di atas tidak lagi menggunakan panggilan yang ditujukan kepada orang-orang beriman, tetapi kepada jenis manusia. Allah berfirman: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni Adam dan Hawa, atau dari sperma (benih laki-laki) dan ovum (indung telur perempuan), serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa juga bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal yang mengantar kamu untuk bantu membantu serta saling melengkapi.