Mohon tunggu...
muhammad fajar ramadhan irsyal
muhammad fajar ramadhan irsyal Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Seekor Nyamuk

29 Mei 2013   23:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:50 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di suatu tempat hidup seekor nyamuk yang sedang bergiat mencari makanannya. Seperti yang kita ketahui bahwa makanan nyamuk adalah darah manusia. Nyamuk suka menggigit darah manusia untuk di jadiin makanan atau nutrisi untuk dirinya.

Nyamuk ini pergi ke sebuah rumah dan mulai untuk menggigit orang di rumah itu. Yang namanya ada nyamuk pasti kita sebagai manusia tidak suka, karena itu jika ada nyamuk di depan kita pasti dengan sigap kita bersiap-siap untuk memukul nyamuk tersebut, tapi dengan lihai nya dengan kecepatan dan reaksinya yang bagus nyamuk menghindari serang yang di tujukan ke pada dirinya.

Akhirnya dengan bersusah payah dan berjuang sekuat tenaga, nyamuk berhasil menghinggap kulit orang tersebut dan mulai menusuk kan tusukannya untuk mengambil darah, selagi enak menghisap, ada rekasi dari orang yang di hisap nyamuk tersebut dan ada serangan buat nyamuk itu, dan dengan cepat nyamuk itu mengindar, padahal dia belum puas menghisap darah orang tersebut, dan akhirnya nyamuk mencari mangsa yang lain.

Tapi apakah nyamuk itu sadar bahwa mereka itu adalah salah satu makhluk hidup yang di berikan umur yang pendek di dalam hidup ini, rata-rata umur nyamuk hidup adalah 2 minggu sampai 1,5 bulan. Dengan waktu yang sesingkat itu nyamuk dengan sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan nya, berjuang keras agar apa yang di penuhinya tersedia. Bekerja keras untuk mendapatkan darah walaupun banyak halangan yang menimpanya.

Coba kita bandingkan sama kita manusia, kita d beri umur yang cukup sampai saat ini, sudah berapa tahun kita berada di dunia ini, tapi apakah kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang harusnya kita butuh kan, apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan. kita harus berkaca kepada diri sendiri.

Belajar dari alam,karena alam itu merupakan sumber ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun