Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Brawijaya

I'm Only Human

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa Universitas Brawijaya Teliti Eksistensi Suku Tengger di Tengah Program Pembangunan KSPN TNBTS

9 Oktober 2023   15:41 Diperbarui: 9 Oktober 2023   15:45 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tim PKM RSH FISIP Universitas Brawijaya 2023

Masyarakat adat Suku Tengger yang mendiami kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), di era modern ini berhadapan langsung dengan program pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN BTS). Perencanaan proyek KSPN TNBTS sendiri telah diatur guna melaksanakan pembangunan terpadu yang lebih modern dan tertata rapi. Namun, program ini dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan eksistensi dari masyarakat adat Suku Tengger itu sendiri. 

Maka dari itu, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri dari Fajar (FISIP 2020), Muhammad Rizal Efendi (FILKOM 2020), Zulul Shafa Tafiana (FISIP 2020), Fadya Chairunnisa (FISIP 2020), dan Gratio Ignatius Sani Beribe (FISIP 2020) dengan dosen pembimbing Dr Wawan Edi Kuswandoro S.Sos., M.Si., melakukan penelitian untuk menelisik nilai-nilai ilmiah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat suku Tengger yang kini tengah berhadapan dengan program pembangunan KSPN Bromo Tengger Semeru.

Penelitian yang mereka lakukan merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial-Humaniora (RSH) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tahun 2023. 

“Kami ingin menelisik kearifan lokal serta modal sosial yang dimiliki masyarakat adat suku Tengger sebagai upaya menjaga tatanan sosial mereka di tengah modernisasi pembangunan” ujar Fajar selaku Ketua Tim.

Dokumentasi Tim PKM RSH FISIP Universitas Brawijaya 2023
Dokumentasi Tim PKM RSH FISIP Universitas Brawijaya 2023

Berdasarkan hasil riset bersama rekan setimnya, modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat adat suku Tengger sangat berperan dalam upaya menjaga tatanan sosial masyarakat adat suku Tengger. Namun, fakta yang didapatkan dari penelitian mereka menunjukan bahwa modal sosial yang dimiliki masyarakat adat Suku Tengger kini mulai tergerus oleh modernisasi pembangunan, termasuk KSPN TNBTS. Maka dari itu, sudah sepatutnya nilai serta kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat suku Tengger dirawat dan dipelihara dengan berbagai aksi dan upaya nyata. 

“Nilai-nilai kearifan lokal serta modal sosial yang dimiliki masyarakat adat suku Tengger dapat menjadi acuan model pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal yang dapat diimplementasikan dalam program pembangunan nasional di Indonesia” jelas Fajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun