Wabah pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja, melainkan memiliki dampak dan pengaruh ke berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali berdampak pada lingkungan dengan persoalan sampah rumah tangga yang meningkat selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditengah wabah pandemi Covid-19 saat ini.Â
Masyarakat yang diharuskan berdiam diri dan berada di dalam rumah selama kegiatan PSBB diberlakukan menimbulkan problematika baru mengenai produktivitas sampah rumah tangga yang meningkat. Dilain sisi, pengelolaan sampah yang diberlakukan dinilai belum mampu mengelola peningkatan produktivitas sampah rumah tangga dengan baik.
Sementara itu Pemerintah Daerah yang dinilai masih terfokus menangani angka kasus positif Covid-19 yang terus melonjak terlihat pasif menanggapi persoalan meningkatnya produktivitas sampah rumah tangga. Terlepas dari peran dan tugas Pemerintah Daerah yang menangani dan mengelola pengelolaan akhir sampah rumah tangga, di berbagai daerah telah diberlakukan pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat setempat.Â
Akan tetapi ditengah wabah pandemi dan diberlakukannya PSBB saat ini masyarakat setempah kewalahan dan tidak sanggup menampung dan mengurusi persoalan sampah rumah tangga yang meningkat. Seperti keresahan yang di cuitkan salah satu warga net pada akun media sosialnya berikut ini,
"Ini adalah sampah plastik yang terkumpul dari masyarakat Kabupaten Bogor (Desa Karikhil, Candali, Cibeteung dan Mekarsari) hari ini... Kami PT INAGRO (Pengelola Sampah Swadaya Masyarakat) kewalahan menampung sampah plastiknya.."
Berdasarkan data yang penulis temukan setelah melihat cuitan pada akun media sosialnya diketahui bahwa mereka sebagai swadaya masyarakat yang melakukan pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri diketahui memperoleh sampah-sampah rumah tangga dengan cara menukarkan sampah yang ada pada setiap rumah dengan beras. 1 kg sampah plastik diketahui dapat ditukar dengan 1 kg beras yang nantinya akan dikumpulkan dan di daur ulang serta diserahkan kepada bank sampah. akan tetapi saat ini mereka kebingungan kemana harus mendistribusikan sampah-sampah plastik multilayer yang melampaui jumlah sewajarnya, berdasarkan cuitan pada akun media sosialnya diketahui pada hari itu telah terkumpul seberat 519 kg sampah plastik dari 90 orang warga setempat.
Untuk menyiasati peningkatan jumlah produktivitas sampah rumah tangga yang semakin meningkat terlebih di masa pandemi saat ini, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk ikut andil dalam pengelolaan dan pemanfaatan limbah-limbah sampah dengan cara melakukan daur ulang secara mandiri serta megolah dan memanfaatkan limbah-limbah sampah menjadi kerajinan tangan eco-friendly yang memiliki nilai estetika dan nilai jual. Setelah memiliki keterampilan mengolah limbah-limbah sampah dan menjadikannya kerajinan tangan yang memiliki nilai jual ini nantinya diharapkan mampu mengembalikan perekonomian masyarakat yang sedikit tersendat di masa pandemi. Selain itu kegiatan mendaur ulang sampah di masa pandemi saat ini juga dinilai cocok dilakukan sebagai pengisi waktu senggang di masa saat ini. Selain tetap dapat produktif di masa pandemi, melakukan daur ulang sampah juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H