Didalam sebuah rumah, tinggal seorang anak, dan ibunya, anaknya masih 12 tahun, anaknya lagi menonton tv, pada saat itu hari senin tanggal 13 februari. Sang anak meyaksikan tv dengan seksama, setelah sekian lama menonton tv sang anak mulai bertanya kepada mamanya yang sedang merajut di sampingnya.
Sang anak : bu, bsok itu hari apa ibu ?
Sang ibu : kenapa nak, bsok itu hari selasa
Sang anak : tanggal berapa ibu ?
Sang ibu : tanggal 14 nak
Sang anak : bsokk itu valentine ya?? Hari apa itu bu? Kenapa saya tidak mempelajari adanya hari itu di sekolah.
Wwwwweeiiiitssss, saking kagetnya ibunya sampai berhenti merajut dan mulai memgang tangan anaknya
Sang ibu : Ya nak, itu adalah hari kasih sayang, tapi memang itu tidak hari besar, pada hari itu dimana seseorang mengasih sesuatu atau menunjukkan kasih sayangnya ke pada pasangan nya ataus seseorang yang di sayanginya. Tapi dalam agama kita islam, tidak ada yang namanya valentine itu nak, kata valentine di ambil dari nama seorang pastur dari bangsa yunani pada saat zaman romawi yang bernama VALENTINUS, kita umat islam telah di bodohi oleh orang-orang yahudi yang benci sama islam, karena itulah tidak ada dalam ajaran agama kita tentang namanya valentine.
Sang anak menjawab sambil menggaruk-garuk kepala dan terlihat bingung
Sang anak : Saya tidak mengerti apa yang ibu bicarakan, tapi yang saya tahu selama hari ini dan besok pasti bakal banyak acara seru d tv bu, soalnya memperingati hari valentine itu bu…
Sang anak bertanya lagi : ibu sayang ma aku setiap hari atau hanya pas tanggal 14
Sang ibu menjawab : Ya tiap hari lah nak, setiap ibu bernapas, ibu berkerja ibu berdoa ibu selalu teringat kmu dan selalu sayang akan kmu, sang ibu menjwab sambil memeluk anaknya.,
Sang anak berkata : Kalo gitu tidak ada yang namanya valentine di hidup aku ibu soalnya setiap hari aku menerima kasih sayang ibu dan jika aku punua pasangna ntr pasangan itu harus setiap hari menyayangiku tidak hnya di satu hari aja
Sang ibu menjawab sambil mencium kening anaknya : iya ank,aminn, jangan pernah ikutin kebudayaan sekarang yang semakin menjauh dari kebudayaan kita yang sebenarnya..
Akhirnya ibu dan anak itu memakan makanan berdua yang telah di sediakan oleh pembantunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H