Mohon tunggu...
Fajar Novianto Alfitroh
Fajar Novianto Alfitroh Mohon Tunggu... Freelancer - Konten Kreator Youtube dengan Nama Channel yang Sama

Suka menulis artikel sosial. Memiliki keinginan untuk mempelajari seluk beluk platform media dan berkecimpung di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ojek Gunung: Pekerjaan yang Dipandang Sebelah Mata oleh Para Pendaki

2 Januari 2024   11:12 Diperbarui: 2 Januari 2024   11:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ojek gunung tentu berbeda dengan ojek konvensional dan Ojek Online. Kehadiranya sangat diperlukan bagi warga lokal maupun pelancong.

Tentu tidak sembarang orang dapat menjadi seorang supir ojek gunung. Kriteria yang paling utana adalah harus benar-benar memiliki skill dalam menguasai medan yang terjal dan jalanan yang menanjak. Profesi ojek gunung ini masih menjadi andalan bagi warga kaki gunung dalam mencari penghidupan..

Dari banyaknya ojek gunung ini, mereka biasanya melayani para pendaki untuk mempersingkat rute pendakian. Rata-rata harga yang diberikan di setiap gunung adalah 35 ribuan. Banyak para pendaki yang berpikir bahwa tarif yang ditawarkan oleh ojek gunung terlalu mahal. Padahal, kalau menurut saya itu sudah sesuai dengan beratnya tanggungan yang dihadapi oleh para ojek gunung ini.

  • Resiko yang dihadapi

Resiko yang dihadapi pun sangatlah besar. Melihat jalanan gunung yang penuh akan bebatuan dan jalanan yang mepet jurang membuat supir ojek gunung harus benar-benar memahami kondisi jalan. Kondisi jalan yang sangat sempit beserta tanjakan yang teratur membuat kecepataan sepeda motor harus benar-benar maksimal. Sehingga para supir ojek gunung ini harus benar-benar menguasai pedal gas.

Bawaan yang dimiliki oleh para pendaki juga dapat menambah resiko ojek gunung. Sering juga banyak ojek gunung ini menawarkan satu motor untuk digunakan oleh dua penumpang beserta bawaanya yang begitu berat. Hal ini juga yang kadang membuat para penumpang ikut menanggung resiko ketika menaiki ojek gunung. Jadi, para penumpang harus siap-siap meloncat apabila merasa sepeda motornya akan jatuh ke jurang

  • Biaya perawatan dan Custom Sepeda Motor

Hal lainnya yang menjadi tanggungan para ojek gunung ini adalah, yakni biaya operasional beserta perawatan sepeda motor. Sudah menjadi hal wajar kalau sepeda motor kita harus rutin untuk dichek kelayakanya agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Begitu pun dengan sepeda motor yang dimiliki oleh ojek gunung.

Sepeda motor ojek gunung sudah dicustom sedemikian rupa untuk digunakan naik turun tanjakan gunung. Mulai dari jenis ban, rem hingga mesin yang digunakan harus sesuai dengan spek motor trail. Tentu hal itu memakan biaya yang tidak sedikit. Butuh biaya jutaan untuk mengarap motor bebek menjadi motor trail yang siap digunakan untuk usaha ojek gunung.

Setelah dimodif, supir ojek gunung ini pun masih menanggung biaya perawatan motornya. Data yang saya dapat dari berbincang dengan ojek Gunung Sindoro, perawatan yang paling rutin dan paling diperhatikan adalah bagian  kampas rem, ban dan oli yang tentu semua itu memakan biaya ratusan ribu.

  •  Banyak pendaki yang mikir-mikir untuk naik ojek gunung

Sudah resikonya besar dan perawatanya juga lumayan mahal, tetapi penumpang juga bisa dikatakan tidak ramai-ramai amat. Bisa kita lihat dengan para pendaki yang kebanyakan sudah terlalu tanggung kalau harus menggunakan jasa ojek gunung ini karena rute yang dilewati terlalu pendek. Apalagi pas hari weekday yang mana jumlah para pendaki gunung sangat sedikit.

 Saat musim hujan tiba pun para supir ojek gunung ini tidak terlalu berharap karena para pendaki banyak yang libur karena cuaca yang tidak memungkinkan . Hal inilah yang membuat profesi ojek gunung ini sebagian besar menjadi pekerjaan sampingan setelah pekerjaan utamanya sebagai petani sayur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun