Perubahan iklim semakin menjadi ancaman serius bagi produksi pangan global. Menurut laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), cuaca ekstrem seperti kekeringan, banjir, dan perubahan suhu yang drastis telah mengganggu siklus pertumbuhan tanaman, menyebabkan penurunan hasil panen di berbagai belahan dunia. Negara-negara penghasil pangan utama mengalami kesulitan, dengan dampak yang dirasakan oleh petani kecil dan masyarakat rentan.Sebagai respons terhadap tantangan ini, berbagai strategi adaptasi mulai diterapkan. Salah satunya adalah pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem. Selain itu, teknologi irigasi yang efisien semakin banyak digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan air.Â
Praktik pertanian berkelanjutan, seperti rotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik, juga diadopsi untuk meningkatkan kesuburan tanah dan ketahanan tanaman.Pemerintah dan organisasi internasional diharapkan dapat bekerja sama untuk mendukung inovasi dalam sektor pertanian serta memberikan pelatihan kepada petani agar lebih siap menghadapi perubahan iklim. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ketahanan pangan global dapat terjaga meskipun tantangan iklim terus meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H