Mohon tunggu...
Fajar Juliarso
Fajar Juliarso Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang sedang proses penyusunan Laporan Tugas Akhir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memetik Pelajaran Berharga dari Sosok Almarhum Sofyan Hadi

14 Desember 2013   23:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1387033601499355086

[caption id="attachment_283861" align="aligncenter" width="500" caption="Almarhum Sofyan Hadi"][/caption] Hari senin, 9 Desember 2013 di tengah masyarakat sedang bersemangat untuk beraktivitas setelah libur di hari Minggu tiba-tiba sontak negeri ini dikejutkan dengan sebuah berita buruk dari bidang transportasi yaitu telah terjadi kecelakaan antara kereta Commuter Line Jabodetabek dengan nomor registrasi KA 1131 dengan sebuah mobil truk tangki dari salah satu perusahaan milik BUMN di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Sebuah tragedi yang amat memilukan, di saat transportasi kereta api sedang naik pamornya sebagai moda transportasi yang diminati banyak masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek tetapi pada hari itu justru mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan. Dalam kejadian itu setidaknya 6 korban meninggal dunia termasuk kru KA 1131 yang terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, dan Teknisi KRL dan puluhan korban luka-luka. Dari beberapa kesaksian yang dilontarkan oleh penumpang yang pada saat itu menaiki kereta yang naas tersebut, tersembunyi kabar baik serta patut dijadikan pelajaran bagi kita yang masih hidup. Yaitu, Almarhum Sofyan Hadi yang masih berumur 21 tahun selaku teknisi KA 1131 memberitahukan kepada sejumlah penumpang agar mundur ke gerbong belakang dikarenakan kereta akan bertabrakan. Sebenarnya almarhum bisa saja menyelamatkan dirinya sendiri dan meninggalkan ke dua rekannya di kabin masinis. Namun, almarhum dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang dia cintai, justru malah kembali ke kabin masinis dan langsung berhadapan dengan maut. Teknisi KA 1131 yang telah menyelamatkan banyak nyawa penumpang akhirnya harus merelakan nyawanya bersama ke dua rekan krunya di kabin masinis yang turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Tidak ayal, kabar ini sangat menyentuh hati Ignasius Jonan selaku Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia, "sebenarnya awak KRL itu bisa masuk ke kabin penumpang untuk menyelamatkan diri tapi dengan tanggung jawab yang luar biasa malah tetap di ruang kabin masinis dan menutup rapat pintu yang mengarah ke penumpang," jelas Dirut KAI Ignasius Jonan saat bertutur kepada detikcom, Selasa (10/12/2013). Banyak hikmah yang dapat dipelajari dari sosok Almarhum Sofyan Hadi. Di usia yang masih muda dan mungkin bila dia menyelamatkan diri, dia masih dapat melanjutkan kehidupan ini dengan tenang, namun keputusan almarhum pada saat itu adalah tepat, dia sudah berusaha memperingatkan penumpang agar meminimalisir korban tetapi setelah itu dia malah kembali ke kabin masinis dan menyongsong maut. Apa yang akan kita lakukan bila ada di posisi almarhum saat itu? Tentu saya sendiri akan berat untuk mengambil keputusan kembali ke kabin masinis. Almarhum sudah memberi pelajaran berharga bagi yang masih hidup. Pekerjaan yang diberikan kepada kita, hendaklah kita kerjakan dengan penuh tanggung jawab, tanpa beban dan tanpa keraguan. Jangan banyak mengeluh tentang pekerjaan yang diberi kepada kita, ya mungkin pekerjaan kita tidak seberat almarhum Sofyan Hadi yang harus mengorbankan nyawanya demi keselamatan orang lain. Jadi, setelah mendapat hikmah kejadian ini, kita akan lebih bertanggung jawab lagi kepada pekerjaan yang kita emban. Jalani pekerjaan kita dengan ikhlas dan tulus, Insya Allah pekerjaan itu akan menjadi bekal yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat kelak. Selain itu, sebagai manusia yang berbudi luhur dan yang memiliki hati nurani, sepantasnya pula jangan mementingkan kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan golongan sendiri. Karena, kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menghampiri. Berbuat baiklah terhadap sesama manusia sebelum ajal menjemput. Percayalah, perbuatan baik sekecil apapun akan selalu dikenang dan dihargai oleh orang lain. Dan tentunya akan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Selamat jalan, kawan. Terima kasih atas semua pengorbananmu hingga akhir hayatmu dan sudah memberikan pelajaran berharga bagi yang masih hidup. Jasa-jasamu dan ke dua rekan kerjamu akan selalu dikenang. Keretamu yang sekarang sudah mengantarkanmu menuju surga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun