Berbicara sepak bola usia dini tak akan pernah habisnya, banyak sekali permasalahan yang akan dihadapi ketika berbicara sepak bola usia dini. Banyak sekali penelitian-penelitian yang mencari kebenaran antara sepak bola dan usia dini, sebut saja topik-topik yang menarik untuk kita cari seperti, pencarian bakat, pengembangan bakat, dan metode metode pendekatan yang dilakukan untuk metode pembelajaraan sepak bola.
Berbicara pendekatan sepak bola banyak sekali teori yang berkembang mulai dari teori behaviorisme, cognitivisme, humanistic dan sosialisme.
Di dalam buku Schunk di bab pertama dijelaskan sebuah pendekatan dengan metode neurosains, Neurosains sendiri dalam etimologi adalah ilmu neural (neural science) yang mempelajari tentang system syaraf manusia, Meskipun penelitian neurosains telah dilakukan selama beberapa tahun dalam bidang kedokteraan dan bidang-bidang ilmu pengetahuan lainya.Â
Baru ini penelitian makin diminati oleh para pendidik dikarenakan implikasi-implikasi pengajaran yang yang dihasilkan dari temuan temuan penelitianya.Â
Penelitian neurosains mempelajari system (CNS) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang akan mengendalikan tindakan-tindakan sadar, dan system saraf otonomi (ANS) yang mengendalikan tindakan-tindakan tak sadar. Â
Neurosains merupakan suatu bidang kajian dengan system syaraf yang ada didalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji dari sisi hal biologi, presepsi dan otak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaraan manusia. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikirian.
Studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentang bagimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan khusus nya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang lain.
Di era modern yang terjadi belakangan ini telah menghasilkan metode metode baru yang dapat menunjukan bagaimana otak menjalankan fungsinya disaat melakukan aktifitas olahraga sepak bola yang melibatkan dengan pembelajaraan dan memori, Neurosains seakan akan adalah ilmu biologi namun saat ini banyak sekali dijadikan sebuah ilmu multidisplin seperti, psikologi neuron dan kogntif, ilmu kedokteran dan ilmu olahraga sekalipun.
Berat otak kurang lebih dari 1350-1400 gram atau lebih kurang 2% dari berat badan. Tidak ada hubungan langsung antar otak dan kepala manusia. Otak bertambah besar namun tetap berada dalam tenggokrak sehingga semakin lama akan semakin berlekuk-lekuk. Semakin dalam lekukan maka akan akan semakin banyaknya informasi yang disimpan dan semakin cerdaslah pemiliknya.
Jika anak memasuki umur 3 tahun otak membentuk sekitar 1000 triliuan jaringan koneksi simpanan. Jumlah ini 2 lebih kali lipatnyadari sel sel yang ada pada orang dewasa. Seriap rangsangan atau sebuah stimulus yang diterima oleh anak akan menyalurkan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang sudah ada. Â
Berbicara tentang otak tak lepas akan system (CNS) Terdiri dari otak dan sumsum  tulang belakan. CNS merupakan pesat mekanisme dari tubuh yang mengendalikan perlaku-perilaku misalnya, berpikir dan bertindak. Sedangkan system syaraf otonom (ANS) mengatur aktifitas-aktifitas tak sadar seperti gerakan-gerakan dalam pencernaan, pernapasan, dan sirkulasi darah.Â