Mohon tunggu...
faizza nisfi
faizza nisfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai, perkenalkan nama saya Faizza Nisfi Syabana atau biasa dipanggil Faizza. Saya merupakan mahasiswa program studi S1 Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"JELITA" Salah Satu Cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan di Wilayah Lidah Kulon Surabaya

3 Februari 2024   17:40 Diperbarui: 3 Februari 2024   17:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 KKN BBK-3 Universitas Airlangga

Padatnya pemukiman karena kegiatan usaha dibidang kuliner yang terletak di RW 01 dan RW 02 Kelurahan Lidah Kulon, Kota Surabaya, membuat mahasiswa KKN BBK-3 Universitas Airlangga ingin mengetahui potensi limbah seperti apa yang umumnya dihasilkan pada wilayah tersebut. Salah satu limbah yang sangat umum ditemui pada daerah Lidah Kulon tersebut adalah limbah minyak jelantah. Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang sebenarnya sudah tidak bisa digunakan kembali dikarenakan penggunaannya yang sudah berulang kali. Sehingga kandungan didalam minyak tersebut dapat menjadi racun yang berbahaya dari segi kesehatan dan dapat mencemari lingkungan.

Sebagian besar warga Lidah Kulon telah memahami akan bahaya dari minyak jelantah bagi kesehatan. Akan tetapi, warga Lidah Kulon masih belum memahami dampak yang timbul apabila minyak jelantah dibuang langsung ke lingkungan sekitar tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu. Warga Lidah Kulon lebih memilih membuang minyak jelantah langsung ke saluran air yang ada di rumah masing-masing maupun ke tanah yang berada di halaman rumah. Pembuangan limbah minyak jelantah secara terus menerus tentunya dapat memberikan dampak buruk jika tidak dikelola dengan baik. Dampak yang akan terjadi apabila minyak jelantah langsung dibuang ke saluran air dapat mencemari air sungai dan dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sebenarnya penyumbang terbesar minyak jelantah jatuh kepada para pelaku bisnis rumah makan atau restoran. Akan tetapi, hasil minyak jelantah dari pelaku bisnis tersebut terbilang banyak, sehingga dapat dijual kembali kepada pelaku bisnis usaha lain yang dimanfaatkan sebagai tenaga biodiesel

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN BBK-3 Universitas Airlangga yang ditempatkan di Kelurahan Lidah Kulon, khususnya RW 01 dan 02 melaksanakan program kerja pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi atau dapat disingkat JELITA (Jelantah Menjadi Lilin Terapi) dengan melakukan sosialisasi tentang dampak limbah minyak jelantah terhadap lingkungan serta melakukan demonstrasi cara pembuatan lilin aroma terapi yang dilaksanakan di balai RW 02 Lidah Kulon, Surabaya.

Program kerja ini dilakukan pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, dimulai pada pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB yang bertempat di balai RW 02 Lidah Kulon, Surabaya dengan sasaran peserta adalah ibu-ibu PKK maupun Kader Surabaya Hebat (KSH). Tujuan dari program tersebut adalah untuk memberikan sosialisasi atau pemahaman terhadap warga akan bahaya dari minyak jelantah terhadap lingkungan serta memberitahukan kepada warga akan potensi minyak jelantah yang memiliki nilai jual ketika dijadikan lilin aromaterapi. Kemudian pada sesi praktik pembuatan lilin aromaterapi ini disertai dengan penjelasan mengenai alat-alat dan bahan yang dibutuhkan, langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi, sesi tanya jawab antara Ibu-ibu PKK dan Kader Surabaya Hebat dengan pemateri acara tersebut dan yang terakhir melakukan pengisian survey kepuasan terhadap acara yang dilakukan oleh peserta

 KKN BBK-3 Universitas Airlangga
 KKN BBK-3 Universitas Airlangga

Pembuatan Lilin aromaterapi dari minyak jelantah membutuhkan beberapa alat dan bahan seperti minyak jelantah, stearin, essential oil, krayon bekas, kompor, saringan, teflon, wadah lilin, sendok dan sumbu. Untuk langkah-langkah pembuatan Lilin Aromaterapi sebagai berikut:

  • Minyak jelantah diendapkan agar terpisah dari kotorannya dan saring dengan saringan teh atau santan. 

  • Minyak kemudian dipanaskan diatas kompor dengan api kecil.

  • Setelah minyak panas tambahkan stearin dengan perbandingan 3 : 1 antara minyak dan stearin lalu aduk merata.

  • Setelah campuran tadi merata dan panas, campuran tersebut dapat dituang ke cetakan lilin yang telah diberi krayon yang telah dihaluskan sebagai pewarna serta essential oil sebagai aroma sesuai selera.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun