Mohon tunggu...
Faizu Dzaki
Faizu Dzaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi ku bermain bulu tangkis dan bola kaki dan aku memiliki cita-cita menjadi dokter

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Lado Hijau Koto Gadang di Malam Tahun Baru

28 Januari 2025   15:54 Diperbarui: 28 Januari 2025   15:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ayam Lado Hijau Koto Gadang di Malam Tahun Baru

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, Koto Gadang, malam tahun baru selalu menjadi waktu yang penuh harapan dan kebersamaan. Desa ini terkenal dengan keindahan alamnya yang memikat dan juga kuliner khas yang tak kalah legendaris: Ayam Lado Hijau.

Pada malam hari, di rumah seorang ibu bernama Siti, kebiasaan membuat Ayam Lado Hijau menjadi tradisi turun-temurun. Ayam yang sudah dipotong dan dibumbui dengan rempah-rempah segar itu, dimasak dalam wajan besar dengan lada hijau yang melimpah. Aromanya menggugah selera, menyebar ke seluruh penjuru desa, memanggil setiap orang untuk berkumpul bersama.

Siti sedang sibuk di dapur. Wajahnya berseri-seri gembira, namun matanya tampak sedikit lelah. Di luar, salju mulai turun, menambah kesan magis malam itu. Ia menyadari bahwa malam ini adalah malam yang spesial, malam yang menandai pergantian tahun. Semua orang yang datang ke rumahnya akan mencicipi Ayam Lado Hijau yang dimasaknya dengan penuh kasih.

Anak-anak, tetangga, dan teman-teman satu desa sudah mulai berdatangan, membawa keceriaan dan harapan baru untuk tahun yang akan datang. Mereka semua duduk di ruang tamu yang hangat, tertawa, berbicara tentang pencapaian tahun lalu dan rencana untuk tahun depan.

"Siti, apa kamu sudah selesai?" tanya Ibu Lela, tetangga Siti yang selalu datang untuk membantu di malam tahun baru.

"Sebentar lagi, Ibu," jawab Siti sambil mencicipi sedikit kuah ayam yang baru dimasak. "Lado hijaunya terasa pas, semoga semua suka."

Ibu Lela tersenyum. "Tidak ada yang bisa menandingi Ayam Lado Hijau Koto Gadang. Ini adalah keajaiban dari rasa."

Siti pun keluar dengan piring besar berisi ayam yang masih panas. Para tamu pun bersorak, dan masing-masing mulai mencicipi dengan penuh antusiasme. Rasanya pedas, gurih, dengan sedikit aroma rempah yang mengingatkan mereka pada kampung halaman yang penuh kenangan.

Saat waktu menunjukkan pukul 12 malam, sebuah kembang api meledak di langit, menerangi malam dengan warna-warni yang indah. Semua orang berdiri, dan bersulang untuk tahun yang baru.

"Saya berharap di tahun baru ini, kita semua diberkati dengan kesehatan, kebahagiaan, dan lebih banyak momen seperti malam ini," ujar Siti, dengan mata berbinar, melihat kebersamaan yang terjalin damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun