"Kopi Kian, Kopinya Pemalang"
Gambar : produk olahan kopi kian
Berbicara tentang kopi memang tidak kurang dari berbagai sudut topiknya, beberapa waktu terakhir bisnis kopi kian digadang-gadang bagi kaum yang benar-benar tertarik di bidangnya maupun bagi pengusaha pendatang yang tak segan hanya coba-coba saja.
Banyak dilihat warung kopi yang didesain sedemikian rupa hingga cafe cafe elit yang berlomba menjual produk olahan kopinya. Salah satunya ialah Yusuf Wicaksono (27) menganggap potensi kopi lokal yang dimiliki Pemalang terutama dari daerah tempat tinggalnya memang tak kalah saing dibanding brand kopi kebanyakan.Â
Ternyata Pemalang juga mempunyai jenis kopi dari berbagai desa di bagian Kabupatennya seperti kopi dari Desa Siremeng, Gunungsari, Penakir, dan masih ada lainnya. Secara autodidak mempelajari dunia perkopian dan dengan memanfaatkan lahan milik orang tuanya ia belajar tentang jenis-jenis kopi asal daerahnya.
Tak hanya itu ia juga bekerja sama dengan petani kopi di beberapa daerah tempat tinggalnya untuk kemudian mengolahnya menjadi seduhan kopi yang begitu nikmat cita rasanya. Atas kecintanya kepada kopi ia rela mininggalkan kesibukkan sebelumnya yang berprofesi sebagai pengajar di beberapa sekolah menengah atas di daerahnya dan memilih fokus di dunia kopi. Ia menelateni segala hal tentang kopi, tentang bagaimana kopi yang baik, layak dikonsumsi dan mana yang tidak. Dari kopi ia banyak menuai nilai dan arti kehidupan yang sangat berharga.
Baginya kopi tak layak disandingkan dengan kata sekedar, sekedar minuman yang habis diminum misalnya. Lebih dari itu kopi bisa menjadi apa saja tergantung siapa yang menikmatinya akan dipergunakan untuk apa.
Dituntut untuk bisa multitasking lantas tidak membuat semangatnya surut untuk tetap mempertahankan usaha kopi lokal olahannya. Dari mulai berkebun, memetik, proses setelah pemetikan, roasting, pengemasan, hingga penyeduhan sampai kopi siap dinikmati ia lakukan dengan tangannya sendiri.
"Tentang bagaimana kita menyayangi karya Tuhan, dan mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan, sediakan, yang mana percayalah, tak satupun dari karya-Nya adalah tanpa manfaat" ujarnya.
Kedai Kopi yang dinamakan Kopi Kian, dimana Kian merupakan nama dari Putranya dirintis sejak setahun yang lalu. Sebetulnya ia sudah memulai usaha kopi kemas sejak 3 tahun belakangan yang mulanya bernama Gubukopi hingga akhirnya diganti menjadi Kopi Kian.
Dalam sebuah bangunan yang berlokasi di Jl Bandingan, Moga, Kabupaten Pemalang didesain begitu nyaman untuk yang hanya menikmati sajian kopi atau berdiskusi guna menambah relasi. Di kedai ini memang hanya menyediakan olahan kopi lokal asal beberapa daerah di Kabupaten Pemalang.