Pada 10 Agustus 2024, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 9 mengadakan sosialisasi tentang pengolahan limbah bonggol jagung menjadi briket arang di Balai Desa Kediten. Kegiatan ini ditujukan untuk membantu masyarakat memanfaatkan limbah bonggol jagung, yang biasanya dibuang atau dibakar, menjadi produk bernilai tambah. Sosialisasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan produktivitas warga Desa Kediten.
Kepala Desa Kediten, Rudiyanto, menyambut baik program ini dan berharap agar pemanfaatan limbah bonggol jagung dapat lebih dikembangkan sebagai peluang usaha baru bagi masyarakat. Program ini dirancang oleh Faiz Ramadhan Hoetomo dan Antradiva Oktaviola Puspita, peserta KKN UNNES GIAT 9 dari Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Ekonomi Pembangunan, dengan mempertimbangkan faktor kemudahan, biaya, dan peralatan yang dibutuhkan.
Briket arang yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1. Menghasilkan panas tinggi dengan pembakaran efisien
2. Tahan lama dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama
3. Menghasilkan sedikit asap dan bau, sehingga ramah lingkungan dan nyaman digunakan
4. Mengurangi limbah bonggol jagung
Penggunaan briket arang dari bonggol jagung dapat menghemat biaya pengeluaran untuk pembelian gas elpiji atau minyak tanah, serta memiliki potensi untuk dipasarkan sebagai sumber pendapatan baru dan peluang bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H