Mohon tunggu...
Muchammad Faizin
Muchammad Faizin Mohon Tunggu... wiraswasta -

penggiat teknologi pertanian, lulusan fakultas teknologi pertanian UGM..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

#AksiBarengLazismu "Program Charity Berkelanjutan untuk Para Buruh Tani Kurang Mampu"

19 November 2014   06:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia hingga saat ini masih dikenal sebagai negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Data BPS 2012 , menyebutkan bahwa sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 70% diantaranya hidup dari pertanian. Setengah dari jumlah itu adalah petani gurem, bahkan sebagian besar dari mereka bekerja sebagai buruh tani yang tidak memiliki lahan. Para buruh tani ini masih menjadi penyumbang terbesar keluarga miskin di negara kita. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah dominasi pekerja sebagai petani lebih  banyak dilakukan oleh mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, sementara teknologi di bidang pertanian seperti jalan di tempat dan kalaupun ada, biasanya kurang tepat sasaran.

Salah satu contoh teknologi yang kurang tepat sasaran tersebut adalah alat perontok padi. Alat perontok padi yang ada saat ini bentuknya besar, tidak praktis dan harganya mahal sehingga untuk petani biasa atau buruh tani tidak mampu membelinya. Sementara itu sebagian besar petani di pedesaan masih menggunakan cara tradisional untuk memanen padi. Cara tradisional tersebut membutuhkan banyak tenaga, waktu, dan hasilnya kurang maksimal. Sedangkan usia rata-tata petani kita sekarang berada di atas 40 tahun.

Melihat kondisi tersebut, kami mempunyai suatu inovasi alat perontok padi yang praktis, hasil lebih maksimal, dan biayanya terjangkau. Alat ini dibuat dengan kayu sebagai bahan utamanya yang menjadikannya lebih ringan. Digerakkan dengan mesin penggerak tipe 5,5 pk. Selain itu, yang menjadi keunggulan dari alat ini adalah dilengkapi dengan kipas pembersih lamen (serabut jerami) sehingga butiran padi yang dihasilkan lebih bersih.

Perkembangan Alat Perontok Padi
Alat perontok padi sebenarnya bukanlah barang baru di negara ini. Pada perkembangannya para petani di negara kita sudah melalui berbagai tahapan dalam merontokkan padi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang modern. Tahapan paling sederhana adalah dengan cara menginjak-injak padi kemudian memisahkannya dengan jerami menggunakan bantuan angin. Tahapan selanjutnya adalah menggunakan alat yang dinamakan gebotan. Alat ini merupakan alat yang paling banyak digunakan oleh para buruh tani karena memang bentuknya yang sederhana dan ringan. Namun kelemahan dari alat ini adalah masih sepenuhnya manual dalam pengerjaannya sehingga membutuhkan banyak tenaga. Bulir padi yang dihasilkan juga masih kurang maksimal karena banyak bulir yang ikut terbuang dengan jerami. Pemisahan bulir padi dengan lamen (serabut jerami) pun masih menggunakan bantuan angin. Berikut adalah gambar pemanenan dengan gebotan.

[caption id="attachment_376391" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1. Panen dengan gebotan"][/caption]

Perkembangan berikutnya adalah dengan alat yang disebut serit padi. Alat ini sudah cukup bagus merontokkan padi, meskipun juga masih manual. Alat ini digerakkan dengan kekuatan kaki untuk memutar lingkaran yang diberi banyak paku. Kekurangan alat ini adalah padi yang dihasilkan juga masih bercampur lamen (serabut jerami) dan pemisahannya masih menggunakan bantuan angin. Untuk tahapan yang paling modern saat ini adalah Mesin Perontok Padi ( Threser Padi). Alat ini sudah menggunakan mesin penggerak dalam merontokkan padi serta sudah dilengkapi blower untuk membersihkan padi dari lamen. Namun, kekurangan dari alat ini adalah harganya yang cukup mahal sehingga tidak terjangkau oleh sebagian besar petani negara kita. Selain itu, karena bentuknya yang besar dan bobotnya yang berat maka alat ini tidak dapat menjangkau persawahan di daerah yang sulit atau jauh dari jalan. Bentuk dari alat ini pun bermacam-macam tergantung dari mereknya. Berikut adalah contoh gambar threser padi.

[caption id="attachment_376392" align="aligncenter" width="400" caption="Gambar 2. Threser padi"]

14163194741009680321
14163194741009680321
[/caption]

Inovasi Produk Serit Padi Bermesin
Berdasarkan berbagai kondisi dan pertimbangan yang sudah dipaparkan di atas, kami membuat suatu inovasi alat yang kami namakan serit padi bermesin. Alat ini dibuat untuk menjembatani antara mesin perontok yang praktis, hasil maksimal, namun dengan biaya pembuatan yang masih terjangkau oleh sebagian besar petani kita yang merupakan petani gurem ataupun buruh tani. Alat ini merupakan gabungan dari serit padi yang praktis dengan mesin penggerak 5,5 pk dan kipas sebagai blower  untuk membersihkan butiran padi dari lamen atau serabut jerami. Serit padi bermesin ini dibuat dengan bahan utamannya berupa papan kayu dan plat besi sehingga bobotnya ringan. Hal tersebut memungkinkan alat ini dapat dibawa ke medan persawahan yang sulit sekalipun. Di bawah ini kami paparkan serit padi bermesin yang kami buat dengan berbagai inovasinya:

[caption id="attachment_376397" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 3. Serit padi bermesin"]

14163197851520116166
14163197851520116166
[/caption]

Adapun untuk dimensi produk serit padi bermesin ini dengan panjang × lebar × tinggi adalah 60 cm × 60cm × 70cm. Dilengkapi dengan bantalan mesin penggerak berukuran panjang 90 cm. Gambar berikut menjelaskan tentang perincian dimensi tersebut.

[caption id="attachment_376406" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 4. Penampang bagan serit padi bermesin"]

14163199261849689448
14163199261849689448
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun