Mohon tunggu...
Faizin
Faizin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berbuat baiklah walaupun orang lain tidak bisa menerima kebaikan kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Sekawan, Menatap Masa Depan

29 November 2022   15:38 Diperbarui: 29 November 2022   18:36 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/

3 Sekawan, itulah sebutan yang sering mereka pamerkan kepada teman-teman seperjuangannya.

Pagi itu dihari Kamis 15 September 2022, 3 Sekawan yang mana mereka sudah saling mengenal sejak pertama sekali memulai bangku perkuliahan yang terhitung dari semester 2 sampai dengan saat ini mereka berada di semester 7 atau semester akhir.

Seperti biasanya, ketika tidak ada jam perkuliahan pagi, mereka bertiga duduk/nongkrong di kios pinggir jalan, pondok gelumbang, Peunaga untuk menghilangkan rasa lelah selama menempuh perjalanan dari rumah menuju ke kampus. Seperti biasanya mereka membeli 3 botol power F kesukaan mereka sebagai penawar rasa haus sekaligus membeli sebungkus rokok Magnum Filter sebagai pelengkapnya dan juga untuk mengurangi beban yang ada didalam pikiran mereka. Seperti slogan yang biasa mereka beberkan," Apapun masalahnya, Magnum dan Power F solusinya". Diiringi dengan tertawa lepas.

Perkenalkan, Faizin atau sering disapa "Si Din" dan Ahmad Alfadil atau lebih akrab dengan sebutan " Si Pon" dan Miftahul Hadi atau biasa mereka memanggilnya dengan sebutan " Si Syeh".

Ketiganya berkuliah di salah satu kampus ternama di Kota Meulaboh, Aceh Barat yaitu di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat dengan jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam.

3 Sekawan ini memiliki perawakan yang sangat menarik perhatian, Fadil atau Si Pon memiliki tubuh yang tinggi dan berkumis tipis, Hadi atau Si Syeh dengan Rambut keritingnya dan Faizin atau Si Din Hitam Manis , ketiganya memiliki sebuah modal pemikat para wanita yang telah mereka miliki. Namun salah seorang dari mereka ( Faizin), entah kenapa sampai saat ini , ia belum memiliki seorang teman wanita spesial. Ia lebih memilih menjalani hidup sendiri, karena ia berfikir belum saatnya untuk menjatuhkan hati kepada seorang wanita.

Pagi menjelang siang, kurang lebih pukul 09.30 Wib, matahari sedang bersinar dengan panas-panasnya, sehingga memaksakan mereka untuk menghabiskan minuman power F yang telah di beli, diselingi dengan bermain game Mobile legends bang-bang. Berlanjut dengan canda tawa selama bermain game dibumbui dengan bacotan-bacotan positif yang dilontarkan oleh si syeh serta tawa lepas yang keluar dari mulut si pon dan si din.

Seiring dengan asap rokok yang dihembuskan serta power F yang sudah habis, mengingat waktu pun sudah menunjukkan pukul 14.00 Wib, mereka pun menyudahi dulu ngobrol-ngobrol santai mereka pada hari itu dan lanjut pergi menuju ke kampus untuk mengikuti perkuliahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun