sekolah adalah tempat dimana ketika kita terus ber-proses untuk menjadi pribadi yang memilki akal budi dan budi pekerti.
Hallo sobat kompasianer,Tidak ada yang patut kita agungkan kita lulusan dari sekolah mana,yang terpenting kita memiliki prinsip belajar yang sungguh-sungguh sehingga kitalah yang membawa harum nama sekolah kita.
Baik sekolah Negeri maupun Swasta memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.Namun semua itu,tidak semata-mata menjadikan ajang untuk pamer "bahwa sekolah saya, adalah sekolah yang paling baik".
Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa mencetak para alumni nya yang bermanfaat bagi agama,nusa,dan bangsa.Dan sekolah yang baik,adalah sekolah yang mencetak siswa ber-prestasi yang akan mengabdi pada negeri.
Namun pernah terbesit dalam pikiran kalian tidak?,ketika siswa harus merasakan banyak kekurangan fasilitas dari sekolah,yang semua itu dapat menghambat proses belajarnya.
Dengan pembekalan ilmu yang seadanya ditambah dengan lingkungan sekolah yang sudah lama belum di perbaiki karena kekurangan dana?
Dan inilah kisah saya yang selama 3 tahun merasakan menderita di sekolah swasta yang kurang dalam segi biaya.
2015 adalah dimana saat saya menduduki bangku sekolah kelas 7 (1 SMP).kebetulan pada saat itu saya lebih memilih sekolah swasta karena memang jarak nya sangat dekat dengan rumah saya.
Namun,daerah saya adalah daerah perkampungan yang sulit dalam ekonomi maupun pembangunan. Alhasil,sekolah yang saya duduki pun terkumpul dari banyak siswa yang kurang mampu.
Mungkin,dari sobat kompasianer mengira bahwasannya sekolah swasta adalah sekolah yang elit luar biasa,dengan segala kelengkapan fasilitasnya. Namun,yang kalian lihat hanya sekolah Swasta di kota-kota saja,dengan mayoritas siswanya bisa dibilang anak orang kaya.
Namun,jika kalian membuka mata melihat sekolah di daerah pedesaan,rasanya sangat jauh untuk siswa bisa menikmati fasilitas sekolah.