Bumi Pertiwi sedang menangis melepas sosok putra terbaiknya.
Masyarakat Indonesia berduka karena kepergian seorang bapak tercinta.Hujan air mata dari pelosok negeri pun tak tertahankan saat beliau pergi meninggalkan kita semua kepada kebahagiaan yang abadi.Rasa hormat kami kepadamu atas segala kerja kerasmu untuk membangun negeri ini.Selamat jalan Bapak Ahmad Syafii' Maarif,hanya lantunan do'a dari penduduk negeri yang akan menemanimu kepada surga yang abadi.
Sobat kompasianer,sebuah rasa duka yang kita rasakan pada saat ini,ketika kabar berita mengatakan bahwa sosok Buya Syafii' harus meninggalkan kita semua.Buya Syafii' meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta,pada hari Jumat,27 Mei 2022,pukul 10.15 WIB.Kabar tersebut langsung di sampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Masyarakat Indonesia pun turut berbela sungkawa dengan ucapan nya di media sosial,hingga do'a yang di panjatkan masuk kedalam trending topik Indonesia.Semua itu telah membuktikan bahwa mendiang Buya Syafii adalah sosok terbaik Negeri ini.
Kabar kepergian Buya mengejutkan kita semua,meski pada 1 Maret lalu beliau masuk rumah sakit karena serangan jantung ringan.a Ia pun di rawat selama dua minggu dan sempat pulang,namun harus kembali lagi ke rumah sakit karena beliau mengeluhkan sesak napas.
Alm.Buya Syafii' di shalatkan seusai solat jum'at di Masjid Kauman Gede,Yogyakarta dan di makamkan di Pemakaman Khusnul Khotimah,Nanggulan,Kulonprogo.
Sosok hebat seorang Buya Syafii' sebagai putra terbaik negeri ini,tidak semata-mata meninggalkan kita dengan sia-sia.
Seorang ulama dan cendekiawan hebat ini telah mewariskan sifat kebaikan nya kepada kita semua untuk kita lakukan pada negeri ini.Rasa bahagia beliau saat pergi melihat putra-putri negeri terus bahu-membahu memperjuangkan kemajuan negeri ini.Beliau pun semata-mata ingin memberikan suri tauladan kepada kita semua yang akan kita amalkan dan menjadi amal baik untuk beliau.
Berikut ini adalah sifat sosok Buya Syafii' Sang suri tauladan negeri.
1. Menjunjung tinggi toleransi dan kemanusiaan