Mahasiswa KKN GIAT 3 UNNES bersama Ibu-Ibu PKK menyelenggarakan program kerja sosialisasi budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dengan memanfaatkan sampah organik kepada Ibu-ibu PKK dan Masyarakat sekitar Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/10/2022). Sosialisasi ini dilakuan pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dengan narasumber yaitu bapak Khusni sebagai seorang pembudidaya maggot di Kelurahan Bandongan . Program kerja ini merupakan inisiatif Ibu Muthiah selaku ketua PKK Desa Tonoboyo dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Desa Tonoboyo.
Sampah organik merupakan sampah yang bersumber dari sisa mahkluk hidup, sebagai contoh yaitu sisa-sisa sayur, sisa-sisa buah, sisa-sisa makanan, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa-sisa kayu, dan lain-lain. Sampah organik pada umumnya mudah terurai secara alami tanpa adanya proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sifat sampah organik yang mudah terurai inilah yang sering kali membuat masyarakat abai dalam penanganannya dan membiarkannya begitu saja. Padahal faktanya sampah organik yang tidak terkelola dengan baik berpotensi merusak kelestarian dan kesehatan lingkungan.
Sampah organik atau limbah industri rumah tangga yang menumpuk umumnya menjadi permasalahan bagi masyarakat karena belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Budidaya maggot BSF dapat menjadi salah satu cara untuk menguraikan sampah rumah tangga sekaligus dapat menambah pemasukan bagi ibu rumah tangga karena maggot merupakan salah satu pakan sumber protein dengan kadar protein >40%, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif bagi ternak menggantikan pakan sumber protein lain yang memiliki harga relatif mahal.
Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva lalat dari jenis Black Soldier Fly yaitu lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. Kehadiran lalat ini pada tumpukan sampah organik dapat membantu penguraian sampah organik menjadi lebih cepat sehingga gas metana yang dikeluarkan menjadi jauh lebih sedikit. Selain itu, kehadiran maggot BSF pada tumpukan sampah organik juga mampu mengurangi populasi lalat rumah (M. domestica). Maggot dan lalat BSF sendiri tidak membawa penyakit, bahkan maggot BSF diketahui meiliki kadar protein yang sangat tinggi sehingga sering dicari para peternak untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti ayam, burung puyuh, lele, dan lain sebagainya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Ibu Muthiah selaku ketua PKK Desa Tonoboyo bersama Mahasiswa KKN GIAT 3 UNNES melaksanakan program kerja berupa sosialisasi budidaya maggot sebagai solusi untuk menguraikan sampah organik rumah tangga yang selama ini masih menjadi permasalahan di kalangan masyarakat. Kegiatan ini mendapat dukungan dari ibu-ibu PKK dan masyarakat yang belum menemukan solusi tepat dalam pengolahan limbah organik rumah tangga.
Peserta dari kegiatan ini terdiri dari ibu-ibu yang tergabung dalam keanggotaan PKK dan masyarakat yang totalnya sekitar 50 peserta sosialisasi. Rangkaian program dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi disertai praktek kepada ibu-ibu mengenai dampak sampah organik terhadap lingkungan dan bagaimana cara memanfaatkan sampah organik untuk pembudidayaan maggot BSF.
Sosialisasi program budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dalam penanggulangan sampah rumah tangga masyarakat terlaksana dengan baik, kader dan mahasiswa bekerjasama dalam kegiatan sosialisasi dengan adanya antusiasme saat dilakukan penjelasan mengenai budidaya maggot BSF secara lisan oleh Bapak Khusni sebagai pembudidaya maggot di Kelurahan Bandongan. Banyak peserta sosialisasi yang menyampaikan beberapa pertanyaan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut, larva maggot BSF juga diserahkan ke kepala desa untuk dipelihara lebih lanjut.
Penulis      : Mahasiswa KKN GIAT 3 UNNES 2022
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Dr. Nuni Widiarti, S. Pd., M. Si.