“Setiap yang hidup pasti akan mati “kata-kata itulah yang harus digaris bawahi kalau kita semuanya akan berakhir meskuipun tidak tahu kapan kematian itu datang.
Arjun seorang anak yang kerap kali memikirkan kematian yang akan dia hadapi atauperpisahan yang akan terjadi pada orang yang dia cintai disebabkan kematian. Oleh karena itu dia selalu membuat puisi-puisi tentang kematian. Kali ini Arjun mencatat puisinya diatas kertas tanpa garis dengan melihat pemandangan laut yang menyapa dengan senja nan cantik, Arjun mulai menulis dengan judul :
KEMATIAN BERBISIK
Jiwa dan raga terpisah
Kehidupan berakhir dan mulai kembali
Harta dan keluarga menjadi kenangan
Pengalaman terlupakan
Pristiwa hanya pristiwa
Tragedi telah berlalu
Hidup yang berarti
Berakhir dengan satu kata “Kematian”
Tindakan akan dihitung tindakan
Semuanya akan ternilai
Dalam hingar bingar dunia
Memetik hasil pada kehidupan mendatang
Siiiiiisittttt hembusan angin petang mengeujkan Arjun sehingga konsentrasinya terpecah sejenak, dan membuat Arjun menolehkan kepalanya pada suara ombak yang menari-nari seakan-akan memangil Arjun untuk melihatnya. Arjun tersenyum menyapa sapaan ombak dan kembali bembangun knsentrasinya dan membuang sejenak godaan dari ombang nan cantik itu. Arjun ayo lanjutkan lagi puisinya“ kata hati Arjun mengerutu,,,,,
Baik atau Buruk
Kotor atau bersih
Rapi atau berantakan
Semuanya balasan
Semuanya hadiah
Semuanya hasil
Hasil panen pohon krhidupan MU .
Azan magrib mengemah dan seakan-akan menuruh Arjun untuk kembali kerumahnya yang tak jauh dari laut, dan suara sayu-sayu terdengar dielingga Arjun ketika jeda-jeda azan, ketika Arjun mengikuti suara itu ternyata suara adiknya yang memangil dan meminta kakaknya untuk kembali kerumah atas suruhanibu, “Kak ayo pulang sudah magrib loh”dengan singkat Arju menjawab dan tidak lupa dengan senyum manis yang dia lontarkan pada adik bungsanya yang berkisar umur 7 tahun “ ya adik sayang, ayo kita pulang’. Sambil lari-lari kecil mereka beranjak meninggalkan laut seakan-akan mengajak adiknya untuk lomba lari dan ombak nan cantik serasa sedih ditingal oleh Arjun sang kakak Azam.
“INGATLAH KEMATIAN ITU PASTI DAN AKAN DATANG, MESKIPUN KITA TIDAK TAHU KAPAN IA AKAN DATANG”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H