Mohon tunggu...
Faizatun nimah
Faizatun nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Semiotika menurut Peirce dalam kumpulan cerpen (Pemenang Sayembara)

29 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 29 Desember 2024   19:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kumpulan cerpen (Pemenang Sayembara) Kemendikbud tahun 2016 memiliki 15 cerpen. Teori semiotika menurut Charles Sanders Peirce menjadi teori untuk menganalisis kumpulan cerpen tersebut. Charles Sanders Peirce telah membagi tanda menjadi tiga , yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah jenis tanda yang memiliki kemiripan atau kesamaan dengan objek yang diwakilinya. Indeks adalah tanda yang menunjukkan hubungan langsung atau kausal dengan objeknya. Sedangkan, Simbol adalah tanda yang maknanya tidak dapat langsung dikenali hanya dengan melihat bentuknya, melainkan ditentukan oleh konvensi sosial atau budaya.

Setelah dilakukan analisis pada Kumpulan cerpen menggunakan teori Peirce terdapat beberapa ikon, indeks dan simbol. Dalam cerpen yang berjudul "Perjalanan Sebuah Permen Coklat" karya Aprilia Dwi Iriani, bungkus permen cokelat sederhana menjadi ikon kesederhanaan dan kerendahan hati. Bentuk visual dan deskripsinya mencerminkan kesan fisik yang serupa dengan objek nyata. Visualisasi ini membantu pembaca membayangkan karakter permen yang digambarkan sebagai simbol kesederhanaan tetapi bernilai. Karakter sederhana tidak mengurangi nilai esensial sebuah objek atau tokoh. Dalam cerpen yang berjudul "Pengemis Kecil Itu" karya Aprilia Dwi Iriani, jejak kaki berlumpur menjadi indeks hujan yang baru turun. Jejak kaki berlumpur menunjukkan hujan yang baru saja turun. Ini menciptakan hubungan logis antara tanda (jejak kaki) dengan objek (hujan). Hubungan sebab-akibat ini membantu pembaca memahami latar belakang sosial dan ekonomi tokoh pengemis kecil yang hidup dalam kesulitan. Dalam Cerpen yang berjudul "Cintaku Bintang Basket Sekolah" karya Aprilia Dwi Iriani, julukan "pria anti cewek" menjadi simbol perilaku unik tokoh utama yang berhubungan dengan rasa malu dan mencerminkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan perempuan. 

Dalam analisis ini, masih banyak ikon, indeks, dan simbol yang terdapat pada Kumpulan cerpen tersebut. Kami hanya memberi sedikit contoh dari beberapa cerpen karya Aprilia Dwi Iriani. Mungkin kalian dapat menambahkan analisis dengan menjadikan artikel untuk pengetahuan lebih lanjut tentang analisis menggunakan teori Peirce pada Kumpulan cerpen (Pemenang Sayembara).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun