Mohon tunggu...
Faizatun nimah
Faizatun nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Metafora Menurut John Searle

13 November 2024   18:17 Diperbarui: 13 November 2024   18:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

John Rogers Searle yang berkelahiran di Denver, Colorado, Amerika Serikat. Pada tanggal 31 Juli 1932. Dia belajar filsafat di Universitas California, Berkeley, dan University College London. Searle dikenal karena karyanya dalam bidang filosofi bahasa, psikologi sosial, dan epistemologi.

John Searle, seorang filsuf Amerika, telah membuat kontribusi penting dalam studi metafora. Menurut Searle, metafora adalah penggunaan bahasa yang bermakna figurative. John Searle mengidentifikasi dua jenis teori metafora yaitu teori perbandingan dan teori interaksi semantik.

Searle mengatakan jika metafora itu menggunakan makna figuratif, bukan harfiah. Hal ini berarti bahwa kata-kata digunakan dalam konteks yang berbeda dari pengertiannya asli, tetapi masih dapat dimengerti dalam konteks baru. Searle juga menegaskan bahwa interpretasi makna metafora bergantung pada konteks komunikasi dan mitra tutur. Artinya, makna yang sesuai dengan kehendak penutur adalah yang relevan dalam situasi tertentu. Dua jenis teori metafora yang diidentifikasi oleh Searle adalah : 

* Teori perbandingan : metafora dianggap sebagai perbandingan antara dua objek yang memiliki kesamaan. Dalam pandangan ini, ungkapan metaforis membandingkan sifat atau karakteristik antar objek.

* Teori interaksi semantik : metafora dipandang sebagai interaksi antara makna literal dan makna yang diinginkan pembicara. Ini menekankan bahwa makna metaforis tidak hanya berasal dari kesamaan, tetapi juga dari konteks dan tujuan komunikatif. 

Kontribusi Searle dalam studi metafora tercermin dalam kerja teoritisnya yang luas di bidang filosofi bahasa. Karya-karyanya, seperti "Speech Acts" (1969) dan "Expression and Meaning" (1979), menunjukkan minatnya dalam analisis linguistis dan pragmatik, topik-topik yang relevan dengan konsep metafora.

Dalam konteks biografis, karya Searle tentang metafora dapat dilihat sebagai ekspresi dari minatnya dalam memahami bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial dan kognitif. Analisisnya tentang makna figuratif dan interaksi semantik dalam metafora menunjukkan betapa ia ingin memahami dinamika bahasa dalam komunikasi manusia.

Jadi, hubungan antara konsep metafora dan Searle adalah bahwa karya-karyanya tentang bahasa dan makna merepresentasikan minatnya dalam memahami bagaimana bahasa digunakan secara figuratif dalam komunikasi manusia, yang merupakan inti dari konsep metafora.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun