Mohon tunggu...
Faizatun nimah
Faizatun nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Pandangan Tentang Tanda Menurut Saussure dan Peirce

29 Oktober 2024   18:02 Diperbarui: 29 Oktober 2024   18:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ferdinand de Saussure adalah seorang ahli bahasa Swiss yang sering dianggap sebagai bapak linguistik struktural. Ia juga salah satu pendiri linguistik modern, yang mempengaruhi banyak pemikir dan ahli bahasa di seluruh dunia.Teori semiotika linguistiknya adalah dasar bagi banyak penelitian semiotika dan linguistik modern. Saussure berpendapat bahwa bahasa bukan sekadar kumpulan kata-kata yang berdiri sendiri, melainkan suatu sistem tanda-tanda yang saling berhubungan.

Bagi Saussure, tanda adalah suatu benda fisik yang mempunyai makna, menurut terminologinya. Saussure mendefinisikan tanda terdiri dari dua komponen utama: penanda dan petanda.

- Penanda (Signifier) adalah bentuk tanda fisik seperti bunyi, huruf, atau gambar. Inilah ekspresi material dari tanda tersebut.

- Petanda (Signified) adalah suatu konsep mental atau gagasan yang diwakilkan oleh suatu penanda.

Inilah isi atau makna dari simbol tersebut. Ada hubungan antara penanda dan petanda yaitu arbitrer dan konvensional. Hubungan antara penanda dan penanda bersifat arbitrer atau sewenang-wenang. Tidak ada hubungan alami atau melekat antara bentuk fisik suatu simbol dengan makna yang dikandungnya. Misalnya dalam bahasa Indonesia, kata "tabel" tidak mempunyai hubungan fisik yang nyata dengan objek "tabel" itu sendiri. Di sisi lain, hubungan antara penanda dan petanda bersifat konvensional atau berdasarkan konsensus dalam suatu komunitas linguistik. Makna suatu tanda hanya dapat dipahami apabila terdapat kesepakatan bersama mengenai hubungan antara penanda dan petanda.

Charles Sanders Peirce adalah seorang filsuf Amerika dan salah satu tokoh terpenting di bidang semiotika dan teori semiotika. Teori semiotika Peirce sangat berpengaruh dan menjadi dasar banyak penelitian semiotika modern. Peirce melihat simbol mewakili sesuatu yang lain. Dia membagi simbol menjadi tiga kategori utama.

- Ikon adalah simbol yang secara fisik menyerupai objek yang diwakilinya. Contoh: foto, peta, dan lukisan.

- Indeks adalah indeks yang mempunyai hubungan sebab akibat atau korelasional dengan suatu objek. Contoh : Asap (sebagai tanda adanya api), jejak kaki (sebagai tanda adanya makhluk hidup).

- Simbol adalah suatu tanda yang hubungannya dengan obyeknya berdasarkan konvensi atau kesepakatan. Contoh: kata, angka, dan simbol matematika.

Peirce juga mengembangkan konsep "segitiga tanda", yang terdiri dari 3 elemen berikut: 

- Tanda: Suatu unsur yang dapat dilihat atau dirasakan.

- Objek: Sesuatu yang diwakili oleh simbol.

- Interpreter: Makna yang dihasilkan dari interpretasi seseorang terhadap suatu simbol.

Menurut Peirce, proses penanda merupakan proses penafsiran yang berkesinambungan. Setiap penafsiran merupakan simbol baru yang memunculkan penafsiran berikutnya. Artinya makna suatu tokoh tidak bersifat statis dan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun