Mohon tunggu...
Faizatul Hiqmah
Faizatul Hiqmah Mohon Tunggu... Dosen - Ekonomika

Ekonomika - Matrika

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Digibanking untuk Semua, Mungkinkah?

15 Juli 2019   21:35 Diperbarui: 16 Juli 2019   22:53 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi digital banking (kompas.com)

Sampai sini yang menjadi kekhawatiran saya adalah bagaimana jika bank-bank mulai menjadi digital dan ternyata masih ada masyarakat kita yang baru saja masuk ke konter ATM, merasakan dingin AC-nya, memasukkan kartu ATM dan PIN-nya, serta melakukan aktivitas tarik atau setor? 

Apa tidak timpang sekali? Apa yang maju menjadi semakin maju, dan yang tertinggal menjadi semakin tertinggal?

Perlu dipikirkan cara baru.

Menurut saya, inovasi teknologi bukanlah milik segelintir orang, tapi wajib dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah harus mulai menyisir generasi-generasi muda, anak-anak sekolah, dari keluarga penerima bantuan sosial. Memberikan pula kepada mereka akses penuh atas layanan keuangan dan teknologi. 

Pemberian bantuan dana pendidikan secara non-tunai misalnya, yang kepemilikan rekeningnya langsung ada pada siswa yang bersangkutan. Sehingga sedari kecil semua masyarakat sudah familiar dengan teknologi perbankan. Atau juga pembuatan aplikasi yang ramah akses untuk semua kalangan, yang entah saya sendiri belum bisa membayangkannya. 

Maksud saya adalah, bagaimana supaya bisa dibuat aplikasi yang tidak mengharuskan memiliki smartphone misalnya (yang yah, walaupun itu tidak mungkin! Tentu saja!)

Saya pikir mata pelajaran teknologi perbankan, atau teknologi eknomi, atau teknologi keuangan, atau keuangan digital, sudah seharusnya menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Kalaupun itu hanya sekedar mata pelajaran tambahan, saya pikir itu sangat perlu sekali diberikan. 

Karena sungguh sakit sekali ketika kita sudah terbiasa melakukan apapun melalui akses digital yang kita miliki dengan mudah, kemudian ketika bertemu dengan narasumber atas penelitian yang saya ceritakan tadi, dengan polosnya responden saya bilang : "Akhirnya saya punya kartu ATM mbak!" :") :'((

Sumber rujukan: ekonomi.kompas.com | kontan.co.id | bankrate.com | ejinsight.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun