aku merindu dalam sepercik hujan yang lalu
membayangkan indahnya paras indahmu di pelupuk anganku
senyummu bagai kilatan cahaya rembulan
meneduhkan sejuta gores diangan
saat itu..........
aku mulai merasakan rasa yang berbeda
rasa yang menggelora dalam dada
dan merasuk dalam sanubari jiwa
entahlah....
aku hanya memiliki sejuta imajinasi
untuk bersanding denganmu disini
karena kau terlalu sempurna tuk temani hati ini
hingga diri ini mengerti
bahwa kau tak mungkin kumiliki
andai saja........
jurang pemisah itu tak pernah ada
ingin kukatakan pada dunia
bahwa mahligai cintaku akan selalu abadi
sampai saat nanti jiwaku akan terhenti
karena kau adalah perisai dalam kegelapan
yang akan selalu ada dalam dekapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H