Mohon tunggu...
Faiza Saniyya Deffi
Faiza Saniyya Deffi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Teknologi Rekayasa Elektromedis/Poltekkes Kemenkes Jakarta 2

Saya merupakan seorang Mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Poltekkes Jakarta 2 dengan program studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Elektromedis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Pengembangan Diri Menjadi Elektromedis Yang Berkompeten

27 Oktober 2024   17:00 Diperbarui: 29 November 2024   16:31 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.peralatanelektromedik.com/2023/03/perbedaan-peralatan-elektromedik-dan.htmlInput sumber gambar


Perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat membantu manusia dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan. Perkembangan kesehatan di bidang teknologi kerap kita jumpai yaitu alat-alat canggih sebagai penunjang perawatan bagi pasien, seperti patient monitor, defibrilator, ECG, mesin X-RAY, ventilator, dan sebagainya. Di sinilah peran seorang elektromedis diperlukan. Elektromedis memiliki tanggung jawab atas instalasi, perawatan, dan perbaikan alat-alat medis untuk memastikan kinerjanya optimal, aman, dan sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu seorang elektromedis harus memastikan peralatan medis yang canggih berfungsi dengan baik, sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. 

Mungkin sebagai mahasiswa atau calon mahasiswa jurusan Teknik Elektromedis memiliki pertanyaan mengenai “Bagaimana sih menjadi seorang Elektromedis yang berkompeten di bidangnya?”, di sinilah saya akan membagikan tips yang bisa menjadi pegangan untuk kita kedepannya. 

1. Memiliki Kesadaran Diri 

Menjadi seorang elektromedis harus memiliki kesadaran diri terhadap kemampuan serta kelemahan, sadari apa yang sekiranya tidak kita kuasai. Belajar dan lakukan pelatihan dari hal yang kita kurang kuasai kepada ahlinya agar kita bisa bekerja di lapangan dengan cakap dan sigap. Memiliki kesadaran diri berarti kita juga harus memahami emosi yang dimiliki, terlebih lagi jika berhadapan pada situasi yang penuh tekanan. Pahami emosi dalam diri agar bisa mengendalikan sehingga hal tersebut tidak menjadi penghalang di lapangan serta dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa tergesa-gesa. 

2. Kemampuan Untuk Memanajemen

Manajemen di sini banyak bentuknya, bisa manajemen waktu, manajemen alat, maupun manajemen prioritas. Seorang elektromedis perlu memiliki kemampuan untuk memanajemen waktu, dahulukan pekerjaan yang memang perlu segera diselesaikan dan kerjakanlah hal yang memang sulit dikerjakan agar tidak menjadi beban untuk kedepannya. Alat medis harus dalam kondisi baik agar tidak terjadi kesalahan saat mendiagnosa dan pengobatan penyakit. Oleh karena itu seorang elektromedis harus memiliki kemampuan ini, yaitu manajemen alat. Lakukanlah perawatan, perbaikan, dan kalibrasi secara rutin untuk memastikan alat medis dapat bekerja dengan presisi dan akurat. Pada saat elektromedis bekerja ada yang namanya skala prioritas, catatlah pekerjaan yang akan kita lakukan dan lihatlah mana yang sekiranya mendesak atau harus segera dilakukan. Maka itulah yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. 

3. Komunikasi Efektif 

Seorang elektromedis memerlukan kemampuan ini untuk dapat memberikan, menjelaskan, dan menyampaikan informasi dengan jelas serta efektif terkait alat medis kepada tenaga medis lain yang tidak mengetahui soal alat medis tersebut. Baik berupa cara pemakaian atau memastikan kenyamanan mereka menggunakan alat tersebut. Ini diperlukan supaya tenaga medis yang langsung berinteraksi dengan pasien seperti dokter, bisa menyampaikan diagnosa dengan tepat sesuai dengan gejala yang dialami atau dirasakan sehingga pasien bisa melakukan perawatan atau pengobatan lebih lanjut.

4. Kerja Sama Tim

Tidak mungkin seorang elektromedis bekerja sendiri pasti mereka akan bekerja sama dengan tim medis, teknisi lain, maupun manajemen rumah sakit secara rutin. Maka elektromedis diharuskan memiliki kemampuan tersebut. Kerja sama tim tidak hanya soal bekerja dalam kelompok namun anda perlu mendengarkan masukan, memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan efisiensi kerja, dan melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan bersama. 

5. Memiliki Sikap Inovatif dan Proaktif 

Seorang elektromedis harus memiliki sikap yang “inovatif dan proaktif” untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Elektromedis yang inovatif dan proaktif selalu mencari solusi baru untuk perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan alat medis serta berinisiatif untuk memperbarui teknologi atau prosedur yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Misalnya, ketika alat medis sering mengalami kerusakan, elektromedis dengan sikap ini akan secara akurat mengidentifikasi cara untuk memperbaikinya. Selain itu, perspektif ini mencakup upaya untuk tetap mengetahui dan mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi medis serta berkontribusi pada pengembangan sistem pemeliharaan alat yang lebih efisien.

6. Beretika dan Bertanggung Jawab 

Untuk menjaga profesionalisme dan keselamatan pasien, seorang elektromedis harus bersikap “Beretika dan bertanggung jawab” saat bekerja. Kita harus mengikuti standar etika profesi, seperti jujur dalam melaporkan kondisi alat, transparan dalam berkomunikasi, dan menjaga kerahasiaan data medis. Selain itu, bertanggung jawab berarti memastikan semua peralatan medis berfungsi dengan baik dan aman serta siap untuk digunakan saat diperlukan. Elektromedis tidak boleh menyalahkan orang lain jika terjadi kesalahan atau masalah teknis. Ini menunjukkan komitmen kalian pada kualitas layanan dan keselamatan pasien. Untuk menjaga profesionalisme dan keselamatan pasien, seorang elektromedis harus bersikap “Beretika dan bertanggung jawab” dalam pekerjaannya. Mereka harus mengikuti standar etika profesi, seperti jujur dalam melaporkan kondisi alat, transparan

7. Membangun Hubungan Profesional 

Seorang elektromedis harus memiliki sikap “Membangun hubungan profesional” untuk dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dengan baik, dan mempertahankan etika kerja dengan dokter, perawat, teknisi, dan manajemen rumah sakit. Elektromedis harus dapat menjelaskan masalah teknis alat kesehatan dengan jelas dan sederhana kepada tenaga medis yang mungkin tidak akrab dengan teknologi. Selain itu, sikap profesional terlihat dalam kemampuan kita untuk mendengarkan dan menanggapi kekhawatiran tim medis serta memastikan bahwa alat medis selalu berada dalam kondisi terbaik tanpa mengganggu operasi layanan kesehatan. Elektromedis dapat menjaga keselamatan pasien dan kualitas layanan dengan menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun