Ramadhan adalah bulan yang diagungkan dan selalu dinanti-nanti oleh setiap muslim dimanapun berada. Keistimewaannya didapat karena di bulan tersebut Allah SWT mewajibkan salahsatu rukun Islam yaitu ibadah Shaum kepada semua muslim baligh. Selain itu, sejarah mencatat bahwa telah terjadi beberapa peristiwa penting di bulan Ramadhan yang semakin menambah kemuliaannya. Peristiwa penting itu diantaranya penurunan al-Quran (Nuzulul Quran) dari lauhul mahfuz menuju langit dunia.
BulanBagi Rasulullah SAW, Ramadhan dimanfaatkan untuk melakukan tadarus al-Quran bersama malaikat penyampai wahyu, Jibril 'alaihissalam. Setelah beliau SAW wafat, para sahabat radhiyallahu 'anhum menjaga tradisi tersebut bersama murid-murid mereka seraya mentadaburi makna dari ayat-ayat al-Quran. Alhasil, berangkat dari ibadah yang telah dijalankan secara turun temurun sejak generasi salaf itulah, kita akan menemukan banyak  dari kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, berlomba-lomba untuk menghatamkan al-Quran, sebagai bentuk peneladanan atas apa yang dulu dilakukan oleh generasi salaf Islam.
Momen inilah yang coba dimanfaatkan oleh Himpunan mahasiswa pendidikan bahasa Arab STIBA Ar-Raayah (Hamasah) bekerjasama dengan komunitas Tahta Royatil Quran (TRQ) dalam mengadakan sebuah acara bertajuk Khotmu Kalam Ar-Rahman di bulan Ramadhan tahun ini. Acara tersebut merupakan khataman al-Quran sekali duduk yang dilakukan secara individu maupun berkelompok, setiap malam jum'at sejak bulan Sya'ban hingga Ramadhan.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa Ar-Raayah dari berbagai semester, mulai dari semester ma'had sampai semester enam. Alasan diselenggarakannya Khotmu Kalam Ar-Rahman  ini diungkap oleh Rozan selaku koordinator Acara.
"Diselenggarakannya acara ini (Khotmu Kalam Ar-Rahman) merupakan hasil kerjasama kami (komunitas TRQ) bersama Hamasah STIBA Ar-Raayah. Tujuannya tiada lain adalah sebagai bentuk motivasi bagi para penghafal al-Quran yang hendak melakukan tasmi' (setoran hafalan al-Quran) sekali duduk, agar tetap semangat memuroja'ah (mengulang-ulang) hafalan al-Quran. Dan bagi mereka yang baru mulai menghafal, kami harap agar tetap konsisten menambah hafalan," ucap Rozan saat ditemui di sela-sela kesibukannya membaca al-Quran.
Rozan menambahkan, bahwa mekanisme tasmi al-Quran dibagi kedalam dua model. Ada model secara individu yaitu setiap qori menyetorkan hafalannya mulai dari juz pertama hingga juz akhir. Ada juga model berkelompok dimana beberapa orang menyetorkan hafalan secara bergiliran sesuai urutan juz yang telah ditentukan.
Pembacaan al-Quran dalam acara tersebut dijadwalkan berakhir pada malam 28 Ramadhan 1444 Hiriyyah yang akan ditutup secara resmi oleh panitia.
Diharapkan program ini mampu memberikan kontribusi untuk menanamkan kecintaan dalam menghafal al-Quran dan menyadarkan kaum muslimin secara umum bahwa mengahafal kalam ilahi adalah bagian nikmat Allah SWT yang tidak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H