Mohon tunggu...
Nur Faiz Amalia
Nur Faiz Amalia Mohon Tunggu... Akuntan - ada

jangan takut untuk mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Sikap Toleransi Antar Beragama di Tengah Pandemi Covid-19

9 Desember 2020   16:38 Diperbarui: 12 Desember 2020   19:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal Maret, pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama Virus COVID-19. Dunia tengah diguncang kehawatiran dengan adanya virus baru ini, virus yang tak terlihat namun mampu membunuh ratusaan ribu jiwa dalam waktu yang singkat.

Pandemi COVID-19 menyerang siapa saja tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua, kaya,  miskin, muslim maupun non muslim. Pandemi ini selain membawa kemudaratan juga membawa  kemaslahatan di antaranya tidak ada lagi perbedaan terlihat, tetapi rasa toleransi dan nilai nasionalisme yang semakin kuat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya perbedaan dalam pelaksanaan pencegahan awal dengan penerapan protokol kesehatan agar tidak tertular virus sampai dengan perawatan pasien yang terjangkit virus COVID-19.

Masyarakat senantiasa dihimbau untuk menjaga kebersihan, kesehatan, serta keselamatan diri mereka dan lingkungan sekitar agar tidak tertular virus covid-19. Pekerja muslim maupun non muslim yang bekerja di kantor pemerintahan, swasta ataupun perusahaan asing juga mulai menerapkan kebiasaan baru yaitu bekerja dari rumah (WFH). Sistem pendidikan juga ikut terdampak,  mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi dengan basis muslim maupun non-muslim meliburkan kegiatan disekolah  dan menggantinya dengan sistem pembelajaran Daring (dalam jaringan) yang dilakukan dari rumah. Seluruh kegiatan publik yang melibatkan banyak orang terpaksa harus di tiadakan sebagai langkah awal pencegahan virus.

Bagi orang yang memiliki penghasilan lebih dan berhasil bangkit dari dampak pandemi saat ini berusaha membantu sesama yang terdampak lebih. Bantuan terus berdatangan untuk menyumbangkan sedikit dari penghasilannya, mulai dari kalangan artis maupun  pengusaha, berusaha membantu pemerintah maupun masyarakat terdampak dengan ikut serta memberikan donasi dalam rangka membantu penanganan COVID-19.

Bantuan pandemi bukan hanya bentuk dari nominal uang namun support system dalam bentuk menjaga diri antar sesama dengan mengikuti protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara berkala. Pandemi saat ini menjadi masa yang sangat tepat untuk merajut kebersamaan, toleransi, tolong menolong antar umat beragama, tanpa mempertanyakan latar belakang suku dan kebudayaan mereka tetapi atas nama kemanusiaan dalam kebersamaan memerangi virus COVID-19 ini.

Masyarakat Indonesia mempunyai semangat budaya gotong-royong, saat ini sangat terlihat dalam  menghadapi pandemi Covid-19. Beberapa tahun terakhir kebhinekaan  indonesia sedang diuji dengan tindakan sekelompok orang yang berusaha merusak toleransi, maka diera pandemi ini menjadi momen dimana mencairkan komunikasi yang sudah membeku, berita-berita pada media mainstream dan postingan-postingan media sosial semakin adem.

Tulisan-tulisan provokasi dan ujaran kebencian terhadap kelompok lain menurun drastis dengan digantikan tulisan terkait dengan pandemi yang tengah dihadapi. Semua orang mulai sibuk membahas pandemi dan prediksi-prediksi kapan pandemi ini akan segera berakhir meskipun  nantinya akan ada new normal yang tetap harus di patuhi.. Diharapkan masyarakat bisa meningkatkan toleransi ditengah pandemi saat ini, seperti tidak memberikan stigma kepada pasien positif covid-19, keluarga maupun kerabatnya melainkan mensuport, mendukung dan melindungi pasien Covid-19 dari hukuman sosial seperti pengasingan dan pengucilan oleh masyarakat.

Toleransi digunakan untuk menjelaskan  ungkapan sikap menghormati, menghargai, kerjasama dan tolong menolong antar masyarakat yang berbeda baik secara budaya, agama, ras, suku, politik dan dalam bidang lainnya, sehingga toleransi merupakan ajaran yang murni di ajarkan oleh seluruh  agama  tanpa terkecuali termasuk juga agama Islam. Dalam Islam  toleransi merupakan term yang jelas dan  rasional serta mudah dipahami.  Toleransi termasuk salah satu bentuk menyayangi antar sesama sebab di dalamnya terkandung nilai yang membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sehingga sikap toleransi menyebabkan terlindunginya hak hak orang lain dan perbedaan dalam suatu masyarakat dapat diterima dengan baik, juga terlaksananya konsep keadilan, perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan, terlebih dalam menghadapi pandemi saat ini.

Kondisi pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan seluruh komponen masyarakat maupun pemerintah, harus bersatu dan membantu masyarakat terdampak agar terjadi harmonisasidalam seluruh elemen umat beragama dan bermasyarkat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar pesan keagamaan dari para tokoh agama yang mencerminkan kedamaian, kesejukan, dan harapan serta menghindari segala sesuatu yang menyakitkan perasaan dan menciderai kerukunan beragama dapat di hindari . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun