Mohon tunggu...
Faizal Akbar Saputra
Faizal Akbar Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BIP

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Palestina Belum Merdeka?

9 Juni 2021   19:34 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:57 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat luar negeri yang sedang berdemo atas konflik israel dan palestina (pexels)

 

Mungkin banyak orang Indonesia berpikir Palestina itu belum merdeka dan masih dijajah Israel,

Padahal sesungguhnya palestina itu sudah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak tanggal 15 November 1988 dan Dari tahun 1988 hingga 2019, sebanyak 147 dari 193 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui Palestina. PBB sendiri pun sebenarnya sudah mengakui lama Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat.

Cuman masalahnya karena dalam internal Palestina sendiri terdapat perpecahaan dari 2 faksi besar yaitu HAMAS di jalur Gaza dan Koalisi FATAH (biasanya dikenal dengan PLO) di tepi barat, yang saling tidak mengakui kekuasaan pihak lainnya. Hal itu karena HAMAS dan FATAH memiliki pandangan yang berbeda tentang gimana harusnya negara Palestina berdiri.

1. Fatah merupakan faksi yang mendominasi politik Palestina, seirama dengan Organisasi Pembebasan Rakyat Palestina atau PLO. Kedua kelompok ini sebenarnya mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat. Di mana kalau menurut FATAH negara Palestina harus menjadi negara republik yang mengakui semua kalangan dan dan agama, serta mau hidup berdampingan dengan Israel

Hal ini dikarenakan koalisi FATAH sendiri sudah lelah perang dengan Israel serta wilayah tepi Barat sendiri terdiri dari berbagai elemen kekuatan politik heterogen seperti kelompok Islamis, kelompok Komunis, kelompok Kristen, kelompok Yahudi Orthodox, dll

-------------------------------------------------------

2. Sebaliknya, jika menurut HAMAS negara Palestina harus menjadi negara Islam yang berlandaskan Syariat Islam serta harus merebut kembali tanah yang diambil Israel atau tidak mau hidup berdampingan dengan Israel. Hal itu karena pendiri HAMAS sendiri berasal dari kelompok Ikwhanul Muslimin (Muslim brotherhood) yaitu kelompok Islam garis keras Mesir, yang dulu gagal mengkudeta mesir dan menjadikannya negara Islam.

FYI : Ikwhanul Muslimin sendiri sebenarnya dikategorikan kelompok teroris oleh Arab saudi dan Mesir, sama seperti ISIS dan Alqaeda.

Keinginan HAMAS ini sendiri sebenarnya buntut dari kalahnya koalisi negara-negara Arab dahulu (dari dekade 40an sampai 70an) yang selalu berperang dengan Israel, tetapi konyolnya koalisi negara2 Arab ini selalu kalah perang dengan Israel dalam 3x perang besar Arab-Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun