Mohon tunggu...
Faizal Sutrisno
Faizal Sutrisno Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wow, Inilah Macam-Macam Asesmen Interaktif yang Akan Mengubah Cara Anda Belajar!

4 Juni 2023   08:16 Diperbarui: 4 Juni 2023   10:28 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah Macam-Macam Asesmen Interaktif yang Akan Mengubah Cara Anda Belajar, Asesmen interaktif adalah salah satu jenis asesmen yang melibatkan interaksi antara peserta didik dan sumber belajar, seperti guru, teman sebaya, media, atau lingkungan. Tujuan utama asesmen interaktif adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif. Selain itu, asesmen interaktif juga memberikan umpan balik yang cepat dan relevan bagi peserta didik dan guru, sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa macam-macam asesmen interaktif:

  • Asesmen berbasis proyek: Asesmen ini melibatkan peserta didik dalam menyelesaikan sebuah proyek yang berkaitan dengan topik atau kompetensi tertentu. Proyek ini bisa berupa produk, karya seni, presentasi, laporan, atau portofolio. Melalui asesmen berbasis proyek, kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dapat diukur dalam situasi nyata. Contohnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat maket rumah adat daerah masing-masing.

  • Asesmen berbasis kinerja: Asesmen ini menuntut peserta didik untuk menunjukkan keterampilan atau perilaku tertentu dalam sebuah situasi simulasi atau otentik. Dalam asesmen berbasis kinerja, peserta didik diuji dalam kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan bervariasi. Misalnya, peserta didik dapat diminta untuk melakukan percobaan kimia di laboratorium sebagai bentuk asesmen berbasis kinerja.

  • Asesmen berbasis portofolio: Asesmen ini melibatkan peserta didik untuk mengumpulkan dan menyajikan bukti-bukti hasil belajar mereka dalam bentuk portofolio. Portofolio tersebut dapat berisi karya tulis, gambar, video, audio, atau artefak lainnya yang mencerminkan perkembangan dan pencapaian peserta didik. Dengan asesmen berbasis portofolio, kemampuan peserta didik dalam merefleksikan proses dan hasil belajar mereka dapat diukur secara komprehensif. Sebagai contoh, peserta didik dapat diminta untuk membuat blog pribadi yang berisi tulisan-tulisan tentang pengalaman belajar sebagai bentuk asesmen berbasis portofolio.

  • Asesmen berbasis permainan: Asesmen ini melibatkan peserta didik dalam bermain sebuah permainan yang dirancang khusus untuk mengukur kompetensi tertentu. Permainan tersebut dapat berupa permainan digital atau non-digital, dan melibatkan unsur-unsur seperti tantangan, aturan, tujuan, umpan balik, dan hadiah. Dengan asesmen berbasis permainan, kemampuan peserta didik dalam berpikir strategis, bereksperimen, dan bersaing dapat diukur. Contohnya, peserta didik dapat diminta untuk memainkan sudoku atau teka-teki silang sebagai bentuk asesmen berbasis permainan.

  • Asesmen adaptif: Asesmen ini menggunakan teknologi untuk menyesuaikan tingkat kesulitan soal atau tugas sesuai dengan kemampuan peserta didik. Asesmen adaptif dapat memberikan pengalaman asesmen yang lebih personal dan akurat bagi peserta didik. Sebagai contoh, peserta didik dapat mengerjakan tes online yang menyesuaikan soal-soal berdasarkan jawaban yang telah diberikan sebelumnya.

Asesmen interaktif memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan asesmen tradisional yang bersifat statis dan satu arah. Berikut adalah beberapa kelebihan asesmen interaktif:

  • Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar.
  • Memberikan gambaran yang lebih holistik dan autentik tentang kompetensi peserta didik.
  • Mendukung pengembangan keterampilan abad 21 yang dibutuhkan oleh peserta didik di era globalisasi.
  • Memberikan informasi yang bermakna dan berguna bagi peserta didik dan guru untuk meningkatkan kualitas belajar.

Dengan memanfaatkan asesmen interaktif, paradigma pembelajaran abad 21 yang menekankan pada pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif dapat terwujud. Peserta didik dapat menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan berdaya saing dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun