Mengurus Jurnal Ilmiah adalah Jalan Menuju Surga

Dear All Kompasioners

Sejak tahun 2010 saya sudah membuat dan mengirimkan artikel untuk jurnal Ilmiah yang memiliki aim and focus dalam bidang Linguistik dan Sastra, terutama yang saya sukai ialah mengupas karya sastra ber-bahasa Inggris. dengan perspektif linguistik. Kumpulan artikel yang pernah saya tulis bisa dilihat di www.pakfaizal.com. Kemudian berikutnya di tahun 2015 tepatnya 30 Maret 2015 saya ditakdirkan menjadi Pengelola Jurnal Ilmiah yaitu menjadi Editor in chief. Kenapa saya bilang takdir? Saya terinspirasi perkataan Kang Yai Busro salah satu tokoh penting RJI (Relawan Jurnal Indonesia) dari UIN Bandung bahwa kebanyakan pengelola jurnal tidak memahami IT (Information technology) alias gaptek dan terpilihnya karena Takdir melalui keputusan pimpinan di institusi masing-masing. Inilah yang menjadikan saya bisa memahami fakta di lapangan betapa banyak jurnal ilmiah Online yang ketika dikunjungi webnya masih dalam bentuk default dari cms (content management system) yang terkenal yaitu OJS (Open Journal system). 

Saya sebagai seorang blogger yang terbisa dengan blogspot dan wordpress merasakan betapa tidak user friendlynya si OJS ini dan ini bisa dibuktikan dengan istilah-istilah di Journal manager yang tidak segera mudah dipahami dan tampilan theme/skin yang sangat jarang tersedia online dan jika ada yang berbayar bayarnya sangat mahal. Namun,  walaupun demikian seorang editor senior (Bapak  Dr. Ismail  Suardi Wekke)  menasihatkan bahwa "Mengurus Jurnal Ilmiah adalah jalan menuju Surga". 

Kenapa demikian?

 Karena kita hampir tiap waktu sibuk menerima paper submission via web OJS kita dan terkadang kita sendiri jarang meluangkan waktu untuk  mengerjakan paper kita dan kadang ngga jelas nasibnya jika kita kirim di  jurnal lain.

Buat pengelola jurnal saya ingatkan dan suarakan  kalimat penting yang menjadi tagline RJI (Relawan Jurnal Indonesia): Berbagi, Giatkan Publikasi! Salam ORIGINAL (Orang Gila Jurnal) dan HARMONIAL (Hari-Hari Omong Jurnal).