Mohon tunggu...
Faizal Mahfudz
Faizal Mahfudz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang manusia biasa, bukan Imam Madzhab

Selanjutnya

Tutup

Humor

Hari Kebalikan Nasional

5 September 2022   10:40 Diperbarui: 5 September 2022   10:57 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Terlalu pagi sebenarnya untuk memulai sebuah kesedihan. Tetapi, agaknya itu adalah hal yang wajar jika sepagi ini saat hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) ternyata ada perubahan harga yang terpampang jelas di hadapan muka. Maklum saja, beberapa hari kemarin menyengajakan diri untuk enggan berkomentar, tapi kok ndilalah malah jadi pitamnya naik lebih cepat tinimbang harga BBM nya.

Adanya perubahan kenaikan sebenarnya menurut penulis bukan karena langkah pemerintah yang katanya mengurangi subsidi untuk BBM masyarakat yang telah melewati batasnya. Karena ternyata, naiknya harga tersebut dilakukan oleh oknum pegawai SPBU (mengganti plakat harga), canda.

Sederhananya, alasan kenapa pitam masyarakat lebih cepat naik tinimbang harga BBM adalah karena BBM adalah sebuah trigger / pemicu bagi kenaikan hal-hal lain seperti sumber bahan pokok makanan dan juga modal utama jalan-jalan dengan pacar setiap minggunya. 

Lah bagaimana tidak, setiap minggu pasangan ngajaknya jalan-jalan keliling kota dengan motor buntut ini. Padahal semula hanya bermodal 20 rb saja bisa keliling kota, sekarang harus menghabiskan modal 40 rb. Ini membuat jiwa kemiskinan meronta-ronta.

Jika kembali menelisik kabar belakangan, penulis berpikir kenapa kita sebagai masyarakat yang sebulan terkakhir harus mengerti atas apa yang dilakukan pemerintah? Misal, harga BBM naik pemerintah meminta masyarakat memahami pemerintah lantaran subsidi yang melewati batas. 

Belum lagi tentang data KTP kita sebagai warga negara yang bocor. Kita juga harus memahami dengan mbok ya kita setiap minggu harus mengganti user password akun kita. Apalagi?

Dari dua hal tersebut saja, bisa ditarik benang merah jika kita masyarakat ayo bersama-sama mengerti pemerintah sebagai pemilik kebijakan. Tapi agaknya kok kebalik? Apa hari-hari ini kita akan menyongsong hari kebalikan nasional? Yang mana telah dilakukan warga Bikini Battom. Jadi kita bertindak sesuatu pun harus kebalikan, misal ketika kita bilang "tidak" itu artinya kita "iya" dengan hal tersebut.

Kalau demikian, adanya aksi demonstrasi masyarakat yang menolak adanya kenaikan harga BBM agaknya akan  ditafsirkan pemerintah sebagai dukungan kenaikan harga BBM ini. Wah bisa jadi kacau balau, eh maksudnya tentram jiwa dan hidup warga negara.

Dalam episode hari kebalikan, Squidward adalah dalang bermulanya. Hal itu dilakukan karena Squid merasa risih dengan tingkah SpongeBob dan Patrick yang hampir setiap harinya mengganggu ketenangan Squidward. Lah kalau demikian adanya? Siapa yang menjadi Squidward dalam kisah nyata ini.

Sebagai warga +62 akhirnya level kreatifitas juga turut naik, penulis mencoba membandingkan setiap kebijakan pemerintah selalu berkebalikan dalam memberikan kebijakan. 

Lucunya, ketika pemerintah memberikan argumen misal tentang kita harus hidup berdampingan dengan covid 19 yang diberitakan oleh kompas 15 Mei 2020 selang beberapa bulan pemerintah malah mengajak masyarakat untuk berperang melawan covid 19 (kompas 22 November 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun