Mohon tunggu...
Faizal Khaqiqi
Faizal Khaqiqi Mohon Tunggu... Petani - Guru yang suka bertani dan suka dengan puisi

menulis adalah salah satu warisan terbaik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Hitam

29 Oktober 2024   16:46 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga mawar telah mekar
Wangi, semerbak
Sekitar tak pernah pudar
Oleh wangi yang memancar

Duri, ia menancap
Menusuk, sakit
Jahat, namun hebat
Bunga, buktinya

Daun, Rindang
Teduh, tempat bersemayam
Permai, nan hijau
Indah, peneduh hujan

Akar, menghujam
Pada palung dalam
Ia mencengkeram
Kuat, memegang erat

Tegal, 29 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun