Seruling Di musim semi telah berbunyi
Menandakan air dalam balutan pipi telah berhenti
Mampukah kau usap sisanya dengan tawamu yang penuh arti
Dalam dekapan angin mampukah kau melangkahkan kaki kembali
Seruling di musim semi telah berbunyi
Menandakan tekanan curah hujan telah mereda
Mampukah kau kembali sadar bahwa semuanya akan tergenang
Bersama takdir lalu yang mungkin bisa kau kenang
Seruling di musim semi telah berbunyi
Menandakan bunga yang indah siap untuk mekar
Mampukah kau tanam kembali pohon yang lama gersang
Bersama hati yang sudutkan di sudut yang penuh usang
Seruling di musim semi telah berbunyi
Bersama dengan itu kau kembali dalam suatu waktu
Dalam takdir yang dikehendaki oleh Tuhan
Aku mencintaimu setulus daun muda yang tumbuh saat itu
Tegal 25 Oktober 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI