Pintu itu terbuka
Mengapa masih sibuk mengetuk pintu
Mengemas kekhawatiran
Pada Takdir yang sudah ditentukkan
Pintu itu terbuka
Mengapa masih sibuk mengetuk pintu
Mengemas cemas masa depan
Menghilangkan nikmat yang dirasa sekarang
Pintu itu terbuka
Mengapa masih sibuk mengetuk pintu
Membuat perasaan terus gundah
Diantara nikmat Tuhan yang begitu megah
Pintu itu terbuka
Mengapa masih sibuk mengetuk pintu
Mencari rahmat dalam setiap bentuk taat
Padahal nikmat telah ada sebelum akhirat terbuat
Tegal, 25 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!