Kenapa itu tidak di bawah sebagai topik menarik untuk merangsang pemikiran kader HMI, agar sekembalinya mereka di tiap-tiap daerah sudah bisa mendapuk dirinya, sebagai pejuang demokrasi.
Eitss ! atau ada ketakutan, ketika topik itu dihembuskan, maka akan ada gelombang kader HMI yang memprotes rezim saat ini. Oohh ..! baru keciuman, semacam ada aroma-aroma kedekatan sama elit. Sorry tum, mumpum milad, kita saling memberi notifikasi independensi.
Yang konteks pada pidatonya, di SDP adalah wacana Digitalisasi yang menjadi instrumen untuk mempengaruhi kekuasaan. tapi sayangnya, belum pernah terlihat Twitt atau flyer ketum PB HMI yang mengkritik dengan keras Rezim Jokowi.
Tidak seperti, Bem UI yang menobatkan Jokowi sebagai The king of lip service lewat twitt dan flyer yang beredar lewat ruang digital.
Well, kita sudah sampai di akhir bagian nyinyir ini, seperti janji diatas, akan ada kalimat harapan. Dan harapanya, mudah-mudahan Tum Raihan sudah menonton Web Series '' Layanga Putus '' yang sempat viral kemarin. Bercerita tentang cinta, perselingkuhan, dan cinta yang harus berakhir (perceraian). Â Â Â
Artinya, layangan yang dimainkan bersama elit harus ditarik kuat biar putus, melepaskan skandal perselingkuhan elit, memutuskan cinta yang dibangun dengan cash by cash dan membiarkan himpunan melayang meratap masa depan yang tidak terdikte.
Dari disini, mungkin saja akan ada, konsolidasi struktural yang kembali menempatkan domain gerak Himpunan sebagai organisasi perjuangan yang menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.
Akhir kata, selamat milad himpunan tercinta. semoga, milad-milad selanjutnya bukan lagi merayakan pecahan angka-angka usia. tetapi, melahirkan lagi nyawa gerakan Himpunan yang hidup sepanjang usia dan menata arah baru HMI. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI