Mohon tunggu...
Faizal Hoisirin
Faizal Hoisirin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Hobi badminton, Saya orangnya suka mendengarkan keluh kesah orang lain (pendengar)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pelajar dalam Pemilu 2024

7 Februari 2024   22:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemilu menjadi hak konstitusi bagi warganegara Indonesia. Semua warga yang berusia 17 tahun atau yang sudah pernah menikah dengan catatan umurnya sudah 17tahun, ia memiliki hak pilih tanpa terkecuali.

Pemilu 2024 adalah momentum penting bagi perkembangan demokrasi di negara kita. Di tengah tantangan dan dinamika politik yang ada, peran pelajar dalam proses ini tidak boleh diabaikan. Generasi muda, terutama pelajar, memiliki potensi besar untuk membentuk arah masa depan negara kita melalui partisipasi aktif dalam pemilu, Seperti yang dikatakan EM Osykar, S.IP.,M.Sc dalam Sosialisasi Pentingnya Peran Penting Pemilih Pemula di Kantor Bupati Bangka pada Senin (11/9/2023). ‘‘Pemilih Pemula ini didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z yang saat ini menjadi pelajar. Untuk itu maksimalkan kesempatan ini dengan baik untuk memilih pemimpin yang terbaik di masa mendatang, dan Jangan sampai ‘‘money politic’’ menjadi bahaya yang menyebabkan kehancuran dalam berjalannya pemerintahan.” 

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting dalam sebuah negara. Namun, dalam konteks pemilu di kalangan pelajar generasi Z, seringkali muncul kebingungan dan mempunyai tantangan tersendiri yang perlu dipahami dan diatasi. Generasi Z (Gen Z), yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda pula dalam melibatkan mereka dalam proses demokrasi seperti pemilu.

Kurang lebih setengah dari jumlah pemilu 2024 adalah generasi milenial dan generasi Z, seperti data yang di sebutkan oleh dosen dari UNESA ‘‘Kalau kita lihat datanya, jumlah pemilih tetap pemilu 2024 ini ada sekitar 56,45% didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z,” ucap pakar ilmu politik UNESA, Dr. M. Mubarok Muharam, M.IP.

Pada tahun ini (2024) tepatnya di bulan Februari di Negara kita Indonesia akan melaksanakan Pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden beserta jajarannya, dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 1 Ayat 1 tentang Pemilihan Umum. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Para pemuda pasti akan merasa bingung jika menghadapi permasalahan yang mereka tidak ketahui apa masalah dan penyebabnya, mungkin mereka akan memilih dengan cara golput (golongan putih), pastinya mereka akan memilih semuanya atau pun tidak sama sekali, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 34,75 juta orang yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) dalam Pemilu 2019. Jumlah itu setara dengan 18,02% dari seluruh daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 yang sebanyak 192,77 juta orang. Jumlah pemilih golput pada Pemilu 2019 menurun 40,69% dibandingkan periode sebelumnya dan dengan harapan golongan putih atau golput tahun ini akan menurun juga

Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi para pelajar untuk ikut serta memilih pemimpin masa depan negara kita, bagi yang sudah memiliki hak suara maupun yang belum memiliki hak suara, bagi yang sudah memiliki hak suara bisa berperan dalam pemilu dengan cara mengikuti peran yang aktif dan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih dan menjadi saksi dalam sejarah yang akan datang lalu bagi yang belum memiliki hak suara bisa berperan dalam pemilu dengan cara yang tidak langsung, seperti mendukung kampanye politik, meningkatkan kesadaran politik di antara teman-teman sebaya mereka, atau terlibat dalam kegiatan sukarela untuk mendukung proses demokrasi..

Jangan sampai salah pilih, karena masa depan negara kita ada di pilihan kita, kita tidak tahu apakah yang kita pilih akan membawa dampak positif bagi generasi selanjutnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun