suro adalah perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang beragama Islam.
Satu Penyebutan kata 'Suro' bagi masyarakat Jawa artinya bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Kata tersebut berasal dari kata 'Asyura' dalam Bahasa Arab dan dicetuskan oleh pemimpin Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung.Â
Tanggal satu suro bertepatan dengan perayaan tahun baru islam yaitu 1 Muharrom. Biasanya masyarakat merayakan satu suro dengan berbagai perayaan seperti bersholawat bersama, pawai obor, dan perayaan lainnya pada malam satu suro. Pada tahun ini, satu suro jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Malam satu suro jatuh pada tanggal 18 Juli 2023 ba'da maghrib.
Desa Gadingsari Kecamatan Binakal juga memiliki perayaan setiap satu suro berupa kegiatan bersholawat bersama masyarakat desa.
Sholawat merupakan salah satu bentuk do'a dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat yang dibaca masyarakat Gadingsari, yaitu sholawat nariyah. Sholawat dibaca sebanyak 4.444 kali.
Pembacaan sholawatan dilakukan dengan cara membagikan tasbih yang berjumlah 22 biji kepada masyarakat yang hadir. Tasbih tersebut telah dihitung sesuai dengan banyaknya bacaan yang akan dilakukan yaitu 4.444 kali.
Perangkat desa Gadingsari turut menghadirkan hadrah untuk mengiringi. Tidak hanya itu, turut pula dihadirkan satu kyai sebagai pengisi ceramah pada perayaan ini.
Ceramah yang disampaikan berupa sunnah-sunnah yang bisa dilakukan pada bulan suro. Ada 12 sunnah yang bisa dilakukan pada bulan suro yaitu puasa sunnah, sholat sunnah 4 rakaat (membaca alfatihah 11 kali), menyambung silaturahmi, sedekah, mandi sunnah, memakai celak, ziarah ke makam guru-guru, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, menyayangi orang tua, memotong kuku tepat tanggal 10 suro, dan membaca surat al-ikhlas 1.000 kali dan hasbunallah wanikmalwakil sebanyak 7 kali.
Pada akhir perayaan, diadakan kuis mengenai pengetahuan agama. Terdapat 4 pertanyaan yang diajukan dan setiap pertanyaan mendapat hadiah berupa uang tunai yang nominalnya berbeda.
Salah satu mahasiswa KKN UMD 001 Universitas Jember memenangkan hadiah berupa uang tunai Rp50.000 karena menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan.
 Perayaan ditutup dengan pembacaan sholawat bersama dengan diiringi hadrah. Walaupun hanya dirayakan bersama masyarakat desa, perayaan ini masih terbilang meriah.