Siapa yang tak kenal Pangalengan? Kecamatan yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah dikenal oleh para pelancong dari Jabodetabek dan sekitarnya. Saat ini tidak hanya pada saat weekend atau liburan, daerah ini terlihat macet karena banyaknya pelancong yang mengunjungi Pangalengan. Pelancong mencari keindahan alam yang ditawarkan Pangalengan dan berbagai jajanan khas berbahan dasar susu sapi. Kehadiran pelancong tentunya menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku usaha karena dapat meningkatkan omset mereka. Data yang dirilis oleh Dinas Koperasi Kabupaten Bandung, per tahun 2022, Pangalengan memiliki 311 jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang lebih dari 80% nya bergerak di bidang usaha agrobisnis dan kuliner. Di tengah persaingan usaha yang sengit, UMKM harus dapat terus mempertahankan eksistensinya sehingga konsumen selalu kembali bertransaksi disana.
Upaya peningkatan pemasaran UMKM dapat disokong melalui pemanfaatan konten digital menggunakan media sosial dan pembaruan kemasan. Di era digital sekarang ini, tak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki peranan penting untuk mempromosikan dan memperluas pemasaran produk. Tak sedikit konsumen yang mengenal produk baru atau terus "kepo" ke produk yang mereka sukai melalui postingan konten di media sosial. Kreativitas dan inovasi pada kemasan produk juga memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan minat konsumen untuk kembali membeli produk. Selain bermanfaat untuk menjaga kualitas produk dari kerusakan, kemasan produk juga menjadi identitas dan ciri khas yang dimiliki oleh suatu merek. Memperhatikan kepentingan dari penyediaan konten digital dan pembuatan kemasan yang menarik dan inovatif, Universitas Telkom bekerja sama dengan Sentra Kreasi Kampung Digital Bandung mengadakan penyuluhan kepada UMKM di Pangalengan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 14 Desember 2023 tersebut melibatkan 16 pelaku usaha UMKM yang tergabung dalam komunitas UMKM Pangalengan. Pada sambutannya, Taufan Umbara selaku perwakilan dari Universitas Telkom menyampaikan bahwa sudah semestinya produk-produk UMKM dikenal luas dan dapat menjadi oleh-oleh yang gampang didapatkan oleh pelancong bahkan tanpa harus datang ke Pangalengan. Beliau menawarkan opsi untuk penyediaan etalase produk UMKM di Universitas Telkom sehingga para orang tua mahasiswa yang hadir pada saat kegiatan wisuda dapat membeli produk-produk UMKM sebagai oleh-oleh tanpa harus ke Pangalengan.Â
Di sisi pemasaran digital, Kang Dudy dan Kang Defi, penggiat UMKM dari Sentra Kreasi Digital menegaskan kontribusi media sosial untuk meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM. Beliau menyampaikan tips dan trik dalam menyusun konten digital yang dapat menjadikan produk UMKM memiliki value yang tinggi dan selalu ada di hati konsumen.Â
Peningkatan awareness produk juga dapat dilakukan melalui redesain kemasan yang ikonik dan dapat langsung dikenali oleh konsumen. Untuk membuat desain kemasan yang baru, pelaku usaha setidaknya harus terus memantau tren kemasan yang ada saat ini, salah satunya dengan mengamati kompetitornya. Melalui kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan, UMKM yang menjadi peserta memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara karena wawasan dan pengetahuan mereka bertambah. Mereka berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala agar selalu mendapatkan upgrade pengetahuan dari para akademisi dan praktisi yang concern pada kualitas UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H