Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Pendidik

25 Oktober 2024   18:27 Diperbarui: 25 Oktober 2024   18:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com 

Muda-mudi berkelakar tentang masa depan yang didambakan
Padahal berhitung saja masih gelagapan
Kalkulator masih jadi tumpuan
Dalih-dalih pemanfaatan kemajuan dilontarkan
Sejatinya kemajuan teknologi, mempertajam atau mempertumpul akal pikiran
Mengapa saat ku tanya para pahlawan mereka kebingungan
Ku tanya kesenian bangsa pun tak pernah mendengar katanya apalagi memainkan
Beginilah memang kenyataan di lapangan, terjebak dalam arus yang tak berkesudahan
Para pemangku kebijakan berdebat tentang sistem pendidikan
Namun tak mau mendengar keluh kesah pendidik yang menjadi garda terdepan
Kurikulum bergonta-ganti seakan memberi kudapan
Dampaknya, para pendidik terengah-engah melaksanakan
Terlebih ketika mereka ingat upah yang diberikan tak sebanding dengan perjuangan
Mengeluh dikata tak ikhlas, tak mengeluh kelaparan
Runyam memang kondisi pendidikan, terlebih setelah dipukul mundur pandemi
Lebamnya masih belum sembuh, namun masih dipaksa berlari
Pemangku kebijakan sudah berganti, semoga kedepan dapat diperbaiki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun