Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sudah Pantaskah Menjadi Kompasianer Pilihan?

12 April 2019   20:47 Diperbarui: 13 April 2019   00:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pantaskah menjadi kompasianer pilihan..?

Pertanyaan ini muncul setelah saya mengetahui bahwa terpilih menjadi kompasianer pilihan. Kompasianer adalah sebutan bagi penulis di Kompasiana dan kompasianer pilihan adalah salah satu bentuk penghormatan Kompasiana terhadap para penulis yang rajin dan tulisan nya sangat menarik dan bermanfaat. Saya tidak menyangka mendapatkan penghargaan ini karena masih merasa harus banyak belajar lagi dan tulisan saya masih biasa-biasa saja tidak seperti yang lain. Tapi saya bangga terpilih menjadi kompasianer pilihan karena artinya Kompasiana memberikan saya semangat serta apresiasi untuk memacu saya lebih rajin lagi untuk menulis di Kompasiana.

Pertemuan saya dengan Kompasiana atau awal menulis di Kompasiana ialah berawal dari tugas mata kuliah Bimbangan konseling awal 2018 kemarin, dimana dosen saya bapak Muklis memberikan tugas menulis artikel Bimbangan konseling di Kompasiana. Awalnya banyak terpaksa dan harus belajar menulis dengan baik terutama saya lalu lama-lama saya menemukan kesenangan menulis setelah mendapat komentar-komentar membangun (positif) dari pembaca membuat saya terus giat menulis dan memikirkan hal-hal yang akan saya buat tulisan selanjutnya walaupun terkadang ide itu hilang begitu saja karena lupa ditulis dan anehnya ide itu selalu muncul di kamar mandi. Sampai saat ini saya sudah menulis 49 artikel dan diantara 23 Artikel pilihan dan Alhamdulillah nya ada 2 artikel utama. Karena menulis di Kompasiana juga saya mengerti akan perkataan salah satu dosen saya bahwa "bisa karena terbiasa, terbiasa karena terpaksa untuk selalu mengerjakan dan belajar sesuatu"

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengingat kembali beberapa tulisan saya saat awal-awal menulis di Kompasiana, Yaitu antara lain :

Bimbingan dan konseling, Perlukah?

Ini adalah artikel pertama saya. Belum bisa menulis dengan baik dan bahasanya masih belepotan. Hehe. Tapi setelah saya baca-baca lagi ternyata saya memaparkan bimbingan dan konseling dengan cukup baik walaupun banyak sekali kekurangannya. Tapi saya sendiri sudah merasa senang dengan Artikel pertama ini karena mendapat beberapa dukungan dari teman dan juga keluarga untuk terus belajar agar lebih baik lagi. Harapan saya artikel ini kelak bisa bermanfaat bagi orang lain

Pacaran dulu baru menikah atau Ta'aruf lalu menikah.

Artikel ini bermula dari tugas UPKM (Unit Pengembangan Kreativitas Mahasantri) Halaqah Ilmiah untuk membuat sebuah artikel dan rasa ingin tau saya terhadap pendapat orang lain masalah proses menikah ini. Saya bahkan melakukan mini riset dengan melakukan chatting pribadi (PC) ke beberapa teman untuk menanyakan pendapat nya terkait "Pacaran dulu lalu Menikah atau ta'aruf lalu menikah". Respon dari beberapa teman saya beragam dan variatif membuat saya merasa cukup berhasil mini riset ini karena menurut saya ini hak pribadi setiap orang untuk memilih proses untuk menikah nya. Dalam artikel ini saya berusaha untuk objektif dan tidak menggiring opini pembaca bahwa pacaran itu hal yang buruk karena tergantung pribadi masing-masing dan ta'aruf jangan disalahartikan. Harapan penulis semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk orang lain yang membacanya.

Menikmati liburan satu hari di sumber maron, kabupaten malang

Artikel ini saya buat setelah melakukan liburan bersama anggota dan pengurus UPKM Halaqah ilmiah dan sebagai ajang untuk mempererat hubungan antara anggota dan pengurus serta refreshing dari hiruk pikuk tugas kuliah yang banyak. Sumber maron menjadi destinasi wisata tepat untuk para pengunjung dengan segala pesona yang ditawarkan. Jika penasaran silahkan baca artikel saya Hehe. Harapan saya artikel ini bisa bermanfaat dan menambah referensi liburan kalian semua.

Kediri, surganya nasi pecel nikmat

Artikel ini saya buat ketika rindu akan nasi pecel Kediri karena sulit pulang ketika menjadi mahasantri dan akhirnya saya tuangkan menjadi tulisan dengan memberikan rekomendasi tempat-tempat yang menjual nasi pecel yang nikmat dan tak lupa pula menyertakan Mbok pawoh yang selalu mewarnai hari-hari saya setiap pagi dengan nasi pecel tahu terik nya yang nikmat dan tidak ada duanya. Penasaran dengan Artikel nya silahkan membaca artikel ini. Artikel ini masih banyak kekurangannya namun harapan nya bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Hehe

Screen shoot pesan dari Kompasiana kepada saya (dok.pribadi)
Screen shoot pesan dari Kompasiana kepada saya (dok.pribadi)
Menulis menjadi hal yang mengasyikkan setelah mengenal Kompasiana bahkan jika tidak penulis saya masih suka berselancar di Kompasiana untuk membaca beberapa artikel yang bagus dan untuk menambah wawasan serta khazanah keilmuan saya. Namun pernah ada satu titik membuat saya takut menulis yaitu ketika mendapatkan surat cinta dari pihak Kompasiana karena sudah tiga kali artikel yang melebihi batas pengutipan 30%, penulis memang suka memberikan beberapa data dari internet atau memberikan beberapa pendapat ahli sebagai penguat tapi tidak tau menahu juga melebihi batas dan masih belum paham sampai batasan mana pengutipan tersebut. Surat cinta ini membuat saya terdiam tanpa kata, merenung dalam sunyi, terus mengintropeksi diri. Setelah itu saya tidak mau berlarut-larut dalam sedih dengan terus memikirkan tulisan selanjutnya dan bagaimana cara agar tidak terkena penghapusan artikel kembali. Salah cara nya dengan membuat artikel opini dengan sedikit  mungkin melakukan pengutipan dengan efektif. akhirnya saya kembali menulis pada Februari kemarin dan terus mencoba untuk membuat tulisan satu kali dalam seminggu. Masih belum bisa one day one Artikel. Disamping itu dukungan untuk terus menulis juga terus berdatangan, salah satu dari sahabat saya sejak SMA yang mengatakan bahwa tulisan saya selalu menarik dan meluruskan pandangan yang masih salah seperti pada beberapa artikel psikologi kepribadian saya terutama tentang introvert Dan Astronomi. Setelah mendapatkan apresiasi ini penulis berharap agar terus bisa rajin menulis dan tidak akan takut lagi untuk membuat artikel bahkan jika dibutuhkan artikel dengan data pendukung yang banyak, saya kan lebih bijak mengambil data tersebut kalaupun dihapus Akun saya. Saya akan membuat akun lagi dan membangun dari awal lagi. 

Saya berterima kasih kepada Pihak Kompasiana yang sudah mengapresiasi saya.

Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam artikel ini

Semoga bermanfaat Artikel ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun