"Hei yang benar saja..! lalu dari mana kau bisa mengambil kesimpulan bahwa pelakunya dari 10-IPA 3..?!!menuduh tanpa bukti adalah Fitnah..!"Nanda bersikeras mengelak dengan semua fakta yang tersaji di hadapanya.
   "orang yang mengambil pastinya melihat Novel itu di meja Guru kelas 10-IPA 2, dan orang yang melihatnya pastilah orang yang lewat depan kelas 10-IPA 2, dan orang yang lewat depan 10-IPA 2 hanyalah orang yang menuju ke kelas 10-IPA 3 dan 10-IPA 4, karena setelah kedua kelas itu jalan buntu, tak munkin ada orang yang datang dari arah sebaliknya di waktu sepagi itu, dengan begitu bisa dipastikan pelakunya adalah antara kelas 10-IPA 3 dan 10-IPA 4.Â
Kelas 10-IPA 4 tidak memiliki bukti yang mendukung atas tuduhan ku, semua fakta hanya cocok dengan kau, dan kau tidak bisa mengelak, buktinya ada di bawah kakimu !"Nanda diam tak bergerak sambil memelototi sepatunya, Â "jika kau masih mengelak, kami punya foto jejak kakimu, dan pasti sama dengan motif alas sepatumu. Di..sudah kau foto kan?"lanjut Rama.
   "ah..te...tentu.."
   Nanda tak bisa berkata apa-apa, dia tak berani mengangkat kakinya, wajanya penuh keringat, matanya tak berkedip dengan ekspresi gelisah, bingung, dan takut yang bercampur aduk.
   "sekarang aku beri tiga pilihan.."ujar Rama, "pertama kuseret kau ke kelasku dimana anak-anak masih ada di dalamnya, lalu mengutarakan semua deduksiku tadi dan fakta bahwa kau mencuri, kedua, kulaporkan kau ke guru BK, dan ketiga....mengakulah dengan jujur dan kembalikan Komik One Piece yang kau ambil itu kepada Adi."ujar Rama tegas.
   "baiklah-baiklah..!!tolong jangan laporkan aku ke BK, atau jangan lakukan apapun yang membuatku malu..!"ujar Nanda.
   "kau yang mempermalukan dirimu sendiri.."tukas Rama kasar.
   "baiklah..!maaf, aku memang mengambilnya, aku adalah pengemar berat One Piece, dan saat aku lewat depan kelas kalian, aku melihat Komik itu, karena malu untuk meminjam dan aku melihat tak ada siapapun waktu itu, aku mengambilnya secara diam-diam. Tapi akan ku kembalikan padamu, tolong maafkan aku..!!"Nanda mengambil Komik itu dari tasnya dan menyerahkanya ke Adi.
   Tangan Anis mendorong Komik yang disodorkan kepadanya. "tak apa kawan, aku juga penggemar berat One Piece, aku tahu bagaimana perasaanmu, kau bisa meminjamnya dulu, tak perlu malu, kita kan sama-sama One Piece Fans "ujar Adi tersenyum dan mengulurkan tangnya ke Nanda.
  Nanda dengan penuh rasa terimakasih menjabat tangan Anis.dia juga meminta maaf kepada Rama, Chan, Rizal, dan Dasha. Kini Nanda berteman dengan mereka, dan Nanda kagum dengan Ketelitian analisa Rama, bagai seorang Detektif.